Investor asing terpantau memborong saham emiten pertambangan seperti PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) hingga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) pada perdagangan Kamis kemarin (30/5). Di sisi lain, terdapat saham empat bank berkapitalisasi jumbo justru banyak dijual investor asing.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), Amman Mineral Internasional menempati peringkat teratas yang sahamnya banyak dikoleksi pelaku pasar asing senilai Rp 134,9 miliar.
Lalu, Chandra Asri Pacific dengan nilai pembelian bersih oleh investor asing Rp 105,3 miliar. Urutan ketiga terdapat PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai pembelian Rp 37,5 miliar dan urutan keempat yaitu Adaro Energy Indonesia dibeli senilai Rp 26,6 miliar.
Sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indoesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dilego asing.
BCA mencatatkan penjualan asing terbesar yang mencapai Rp 476 miliar. Lalu diikuti oleh BRI yang sahamnya juga ramai dijual senilai Rp 341,5 miliar. Sementara saham Bank Mandiri dilego Rp 93,4 miliar dan Bank Negara Indonesia yakni Rp 67 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dibeli asing:
1. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 134,9 miliar
2. PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) Rp 105,3 miliar
3. PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 37,5 miliar
4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 26,6 miliar
5. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) Rp 17,5 miliar
6. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) Rp 14,5 miliar
7. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) Rp 7,9 miliar
8. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp 6,2 miliar
9. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 6,1 miliar
10. PT ITSEC Asia Tbk (CYBER) Rp 4,2 miliar.
Saham-saham yang paling banyak dijual asing:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 476,8 miliar
2. PT Bank Rakyat Indoesia Tbk (BBRI) Rp 341,5 miliar
3. PT Astra International Tbk (ASII) Rp 154 miliar
4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 93,4 miliar
5. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 67 miliar
6. PT Indocement Tunggal Bersama Tbk (INTP) Rp 44,7 miliar
7. PT Barito Pacific Tbk (BRPT) Rp 23,3 miliar
8. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp 21,4 miliar
9. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 20 miliar
10. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Rp 17,2 miliar.