Emiten pengelola jaringan Alfamidi, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) meraup laba bersih Rp 324,70 miliar pada semester I 2024. Perolehan tersebut naik 25,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp 259,25 miliar pada 2023.
Dengan capaian ini, laba bersih MIDI yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tumbuh dari Rp 9,71 menjadi Rp 8,99 per lembar. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan keterbukaan informasi BEI, tercatat kenaikan laba seiring dengan kenaikan pendapatan bersih MIDI yang tumbuh 13,1% menjadi Rp 9,78 triliun.
Kinerja positif MIDI ditopang dari kenaikan penjualan makanan sebesar 12,9% menjadi Rp 5,99 triliun. Kemudian penjualan makanan segar juga naik 13,4% menjadi Rp 1,34 triliun. Begitu juga dengan penjualan selain makanan yang mampu tumbuh 13,6% menjadi Rp 2,44 triliun.
Di samping itu, hingga akhir Juni 2024, seluruh beban Midi Utama Indonesia juga membengkak. Beban pokok pendapatan melambung 12,2% menjadi Rp 7,18 triliun dan beban penjualan dan distribusi naik 14,9% menjadi Rp 2,04 triliun.
Tak hanya itu, beban umum dan administrasi naik 14,7% menjadi Rp 223,95 miliar dan beban lainnya juga naik menjadi Rp 10,69 miliar per Juni 2024. Sepanjang semester I 2024 ini, liabilitas Midi Utama Indonesia naik tipis 1,6% menjadi Rp 3,93 triliun dari Rp 3,87 triliun dibanding akhir tahun lalu.
Sementara itu, ekuitas naik 3,5% menjadi Rp 4,12 triliun dari Rp 3,91 triliun di akhir tahun lalu. Hingga Juni 2024, aset perusahaan tercatat sebesar Rp 8,05 triliun, naik 3,5% dari Rp 7,78 triliun pada akhir 2023.