Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatra Utara (Sumut) menyatakan ada tiga perusahaan asal Sumut yang akan melakukan penawaran umum perdana melalui initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 2025. Ketiga perusahaan itu berasal dari sektor kesehatan, properti dan real estat, serta infrastruktur.
Kepala OJK Sumatra Utara Khoirul Muttaqien mengatakan saat ini sudah ada 11 perusahaan Sumatra Utara yang IPO di BEI. Ketiga perusahaan tersebut diharapkan bisa menambah jumlah emiten asal Sumatra Utara di BEI.
“Sampai tahun depan setidaknya ada tiga calon IPO di Sumatra Utara,” kata Khoirul dalam Media Gathering bertajuk “Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan Mendukung Pelindungan Konsumen dan Masyarakat” di Toba, Sumatra Utara, Jumat (9/8).
Di samping itu, Khoirul juga mengatakan bahwa investor Sumut di pasar modal terus meningkat, terlihat dari jumlah rekening SID yang semakin bertambah. Hingga Mei 2024 ini, jumlah rekening SID di Sumatra Utara mencapai 592.876 atau naik 15,47% secara tahunan atau year on year (yoy).
Akan tetapi, kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor di Sumut cenderung turun. Ia mengatakan hal itu terjadi karena beberapa investor institusional yang melepas saham dalam jumlah signifikan. Di sisi lain, investor retail tumbuh cukup tinggi.
Euforia transaksi saham yang terjadi usai pandemi mulai bergerak surut. Hal itu terlihat dari nilai transaksi saham yang melandai sejak akhir 2022. Namun, pada akhir 2023 lalu total akumulasi transaksi saham telah melampaui total transaksi prapandemi. Hal ini terjadi seiring dengan literasi saham yang semakin meningkat.