Jor-Joran Ekspansi, Holywings Kejar Target IPO 2025

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.
Holywings Group berencana melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia tahun depan. Langkah ini bertujuan untuk memperluas bisnis hiburan mereka di kawasan Asia.
17/10/2024, 14.15 WIB

Holywings Group berencana melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia tahun depan. Langkah ini bertujuan untuk memperluas bisnis hiburan mereka di kawasan Asia.

Pendiri Holywings Group Ivan Tanjaya menjelaskan, dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk membuka klub malam baru di Bangkok pada tahun 2025. Klub malam direncanakan akan dibangun super besar agar mampu menampung sekitar 1.000 orang.

Tanjayamengklaim bahwa klub baru tersebut akan menjadi salah satu klub malam terbesar di Thailand. Dengan rencana ini, Holywings Group berharap dapat semakin memperkuat posisi mereka di industri hiburan Asia.

Mengutip situs webnya, hal tersebut akan menjadi ekspansi internasional pertama bagi Holywings, yang saat ini memiliki lebih dari 50 bar dan restoran di Indonesia, termasuk Atlas Beach Club seluas tiga hektar di Bali , yang dikenal sebagai klub pantai terbesar di dunia.

Tanjaya juga menyebut bahwa Holywings ingin menambah jumlah restorannya menjadi lebih dari 80 pada akhir 2025. Adapun rencana ekspansi tersebut akan ke Kuala Lumpur, Seoul, dan Taipei.

Ia dan rekan sesama pendiri Holywings Group, Eka Setia Wijaya menolak untuk memberikan target nilai untuk IPO di Jakarta. Namun mereka memperkirakan valuasi perusahaan saat ini sekitar USD 300 juta, sebuah kenaikan eksponensial dari USD 150 ribu modal awal yang mereka kumpulkan sejak 2014.

Hal tersebut justru bakal bergairah mengingat Indonesia adalah negara dengan salah satu populasi Muslim terbesar di dunia, di mana konsumsi minuman beralkohol tidak populer dan dikenai pajak tinggi. 

Kemudian berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), IPO ini juga akan menambah daftar perusahaan yang berencana melantai di bursa saham terbesar di Asia Tenggara menjadi 95 perusahaan. Sepanjang tahun ini, sekitar Rp 5,42 triliun atau US$ 348 juta telah berhasil dihimpun dari pencatatan saham baru.

Berawal dari Warung Nasi Goreng

Ivan Tanjaya mengatakan bahwa seluruh dana dari IPO akan digunakan untuk modal kerja. Para pendiri juga sedang menyiapkan pembicaraan dengan beberapa bank dan terbuka untuk opsi pendanaan lain.

Adapun Holywings berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir, yang awalnya dimulai sebagai sebuah warung nasi goreng di Jakarta. Setelah mengalami masa sulit dengan lesunya penjualan, Tanjaya dan rekannya, Wijaya, mulai membuka opsi untuk membangun usaha hiburan. 

Dengan demikian, langkah tersebut berhasil menarik banyak pengunjung sehingga Holywings Group lanjut mengembangkan berbagai konsep. Mulai dari klub malam mewah dengan tiket hingga hampir US$1.000 per orang, hingga bar musik untuk kalangan menengah dengan pengeluaran rata-rata USD 5.

“Kami masih menawarkan nasi goreng dalam menu kami, resepnya masih sama dan sekarang lebih laku,” kata Wijaya dikutip Bloomberg, Kamis (17/10).

Perjalanan Holywings tidak selalu mulus. Pada 2022, mereka terlibat dalam kontroversi akibat promosi yang menawarkan minuman gratis untuk pelanggan bernama Mohammed atau Maria. Akibatnya, beberapa gerai Holywings ditutup dan sejumlah stafnya menghadapi tuduhan penistaan agama.

“Kami telah belajar dari pengalaman,” ucapnya.

Kontroversi tersebut menjadi salah satu alasan Holywings untuk mendiversifikasi bisnis dan mencari peluang di luar negeri. Langkah tersebut juga sejalan dengan pulihnya sektor pariwisata ke tingkat sebelum pandemi di seluruh Asia.

Adapun Holywings Grup berencana membuka klub Atlas di Bangkok sebelum festival Songkran pada bulan April, yang biasanya menarik lebih dari satu juta wisatawan asing. Klub serupa di Bali rata-rata menarik sekitar 60.000 pengunjung setiap bulan, bahkan bisa mencapai 10.000 pengunjung dalam satu hari saat liburan.

Di dalam negeri, Holywings memanfaatkan pertumbuhan populasi anak muda Indonesia dan tren gaya hidup sehat. Hal itu dengan membuka klub malam khusus Gen Z di Jakarta, serta mengembangkan kompleks spa dan kesehatan yang luas di Bali.

Dengan demikian, Tanjaya menjelaskan bahwa dalam industri gaya hidup, penting untuk bergerak cepat agar bisa menunjukkan kepada pasar terkait tren terbaru dari Holywings Grup.

“Ada banyak konsep yang sedang kami rencanakan,” pungkasnya. 

Reporter: Nur Hana Putri Nabila