Reku, platform perdagangan aset digital dan saham Amerika Serikat (AS), menyebut investasi pada saham-saham yang diperdagangkan di bursa AS menarik minat investor milenial dan generasi Z (Gen Z). Jesse Choi, Co-CEO Reku, mencatat 70% pengguna saham AS di platformnya merupakan generasi milenial dan Gen Z.
"Ini menggambarkan besarnya minat dan kesadaran generasi muda dalam berinvestasi," kata Jesse dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (24/10).
Besarnya minat generasi muda dalam berinvestasi di saham-saham AS didorong oleh terjangkaunya akses investasi pada instrumen tersebut. Di platform Reku, pengguna bisa berinvestasi pada saham-saham AS dengan nilai mulai dari US$1 atau Rp 15.590 jika dihitung dengan kurs hari ini.
Mayoritas investor muda baru memiliki pengalaman kurang dari tiga tahun. Namun, potensi imbal hasil (return) yang menarik menjadi salah satu pertimbangan mereka dalam memilih instrumen investasi.
"Mereka cenderung mencari alternatif investasi yang berpotensi memberikan imbal hasil yang stabil, namun tetap optimal dibandingkan dengan instrumen lain yang sudah dimiliki sebelumnya," tutur Jesse.
Karakteristik ini bisa ditemukan di saham AS yang pertumbuhannya positif dalam jangka panjang. Selama sepuluh tahun terakhir, saham AS tumbuh rata-rata 15% sehingga saham AS menjadi pilihan diversifikasi yang strategis bagi investor muda.
Jesse optimistis platformnya akan mampu menjangkau lebih banyak investor muda di masa depan. "Seiring dengan pertumbuhan minat investor muda, kami percaya tren investasi di kalangan ini akan tumbuh berlipat ganda pada tahun ini dan 2025," ujarnya.
Reku juga sudah menyiapkan rencana pengembangan produk yang akan semakin memudahkan investor berinvestasi pada saham-saham AS.
Literasi Keuangan pada Gen Z
Meskipun minat investasi pada generasi milenial dan Gen Z cukup tinggi, literasi keuangan di segmen ini harus terus ditingkatkan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan Gen Z hanya sebesar 44,04% atau lebih rendah 3,94% dibandingkan dengan generasi milenial.
Jesse mengatakan Reku juga terus berupaya melakukan program literasi ke berbagai generasi, termasuk investor muda. "Berdasarkan riset yang kami lakukan, 40% masyarakat mengalami kesulitan dalam memahami berita terkait saham AS," kata Jesse.
Di platform Reku, terdapat fitur Insights yang merangkum informasi dengan berbagai metodologi dan teknik analisis yang mudah dipahami investor dan menjadi acuan bagi mereka dalam mengambil keputusan. Investor dapat dengan mudah mengetahui pemberitaan di media massa dan perbincangan di media sosial, serta memberikan notifikasi kepada investor ketika suatu perusahan saham AS tiba-tiba viral di Buzz Score.
Investor juga bisa memantau status harga saham AS yang sedang diskon dengan fitur Valuation Score. Untuk mengidentifikasi perusahaan dengan fundamental yang kuat dan performa positif, investor bisa mengecek di Quality Score. Jesse mengatakan fitur lain yang digemari generasi muda adalah Packs, yang membantu investor berinvestasi ke sejumlah saham AS dengan performa positif.
"Ke depan, Reku akan melanjutkan pengembangan fitur-fitur serta program edukasi yang bukan hanya menjembatani investor muda untuk berinvestasi, namun juga turut meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z," kata Jesse.