Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi pada perdagangan Senin (28/10).
Phintraco Sekuritas mengungkap, pada pekan ini pasar akan mencermati indikator-indikator ketenagakerjaan Amerika Serikat yang berpotensi mempengaruhi pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter Bank Sentral AS The Federal Reserve di sisa 2024. Selain itu, pasar akan merespon indeks manufaktur Cina yang diperkirakan sudah kembali ke atas 50 di Oktober 2024.
Sementara itu dari dalam negeri, fokus pasar masih kepada kinerja kuartal tiga 2024. Secara umum, pekan ini diperkirakan sebagai puncak periode rilis kinerja keuangan.
"IHSG rawan mengalami pelemahan lanjutan hingga kisaran support 7630-7650 hari ini," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Senin (28/10).
Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
Sementara itu, MNC Sekuritas menyatakan IHSG masih rawan koreksi untuk menguji 7.636-7.676. Level support IHSG diprediksi akan berada di 7.595, 7.518. Sedangkan level resistance berada di 7.810, 7.910.
Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.
Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.
MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dengan rentang harga 3.560-3.660. Lalu buy on weakness pada saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan rentang harga 7.000-7.050.
Serta buy on weakness pada saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dengan rentang harga 880-895. Rekomendasi selanjutnya yakni buy on weakness PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan rentang harga 4.340-4.370.