Laba Emiten Rokok Sampoerna (HMSP) Amblas Rp 980 Miliar hingga Kuartal III-2024

ANTARA FOTO/Didik Suhartono/foc.
Sejumlah buruh pabrik rokok memproduksi sigaret kretek tangan (SKT) di PT HM Sampoerna Tbk Plant Rungkut 2, Surabaya, Jawa Timur. Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HSMP) mencatat penurunan laba pada periode Januari hingga September 2024.
31/10/2024, 12.45 WIB

Emiten rokok PT HM Sampoerna Tbk (HSMP) mencatat penurunan laba pada periode Januari hingga September 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), keuntungan yang diperoleh perusahaan rokok kretek itu tercatat sebesar Rp 5,22 triliun.

Angka ini mengalami penurunan sekitar Rp 980 miliar, atau setara dengan 15,9%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana laba mencapai Rp 6,2 triliun.

Sementara itu dari sisi kinerja operasional perusahaan, penjualan produk rokok kretek HM Sampoerna tercatat mengalami peningkatan Rp 1,17 triliun atau setara 1,34%  yaitu menjadi Rp 88,46 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu yang hanya Rp 87,29 triliun.

Di sisi lain, beban pokok HM Sampoerna mengalami kenaikan signifikan, tercatat sebesar Rp 74,7 triliun hingga September 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan dari beban pokok pada periode yang sama tahun lalu, yang hanya mencapai Rp 72,86 triliun.

Kenaikan beban pokok ini berdampak pada laba kotor perusahaan, yang tercatat sebesar Rp 13,75 triliun. Angka ini anjlok Rp 690 miliar dibandingkan dengan laba kotor pada periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 14,44 triliun.

Kemudian beban penjualan juga meningkat menjadi Rp 5,38 triliun, dibandingkan dengan Rp 5,26 triliun di tahun 2023. Tak hanya itu, beban umum dan administrasi juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Beban pajak penghasilan turut menyumbang tekanan pada kinerja keuangan perusahaan, sehingga laba HM Sampoerna terkikis hampir mencapai Rp 1 triliun.