Adaro Energy Tambah Dividen dan Rebranding Berfokus pada Bisnis Hijau

Katadata
PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana menambah dividen tunai hingga US$ 2,62 juta dan akan mengadakan RUPSLB pada 18 November 2024.
5/11/2024, 12.10 WIB

PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana menambah dividen tunai hingga US$ 2,62 juta dan akan mengadakan RUPSLB pada 18 November 2024. Selain itu, Adaro Energy juga berencana untuk melakukan rebranding dengan melakukan perubahan nama perusahaan.

Manajemen ADRO mengatakan, rencana perubahan nama perseroan merupakan salah satu langkah perseroan memperkenalkan identitas baru yang akan lebih berfokus pada bisnis hijau dan pengembangan proyek-proyek ramah lingkungan.

"Perubahan nama seiring dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green, setelah terjadinya pemisahan pilar bisnis pertambangan batu bara termal dan beberapa bisnis pendukungnya," tulis manajemen dalam pengumuman yang diterbitkan ADRO, dikutip Selasa (5/11).

Sementara alasan Adaro Minerals untuk menambah nilai dividen yaitu perseroan memiliki saldo kas internal secara konsolidasian yang cukup untuk melaksanakan pembagian dividen tunai.

Namun, dalam rangka pengelolaan dana kas internal dan arus kas ADRO yang efisien, tidak menutup kemungkinan perseroan juga dapat menggunakan pendanaan pihak ketiga jangka pendek untuk pembayaran sebagian dari dividen tunai.

Sebagaimana disampaikan sebelumnya dalam keterbukaan informasi tanggal 16 Oktober 2024, ADRO merencanakan pembagian tambahan dividen tunai final agar para pemegang saham ADRO dapat berpartisipasi dalam pembelian saham PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) melalui pelaksanaan Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham.

Hal ini berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia Nomor 76/POJK.04/2017 tentang Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham (“PUPS”) oleh ADRO. Adapun rapat akan diselenggarakan secara fisik dan secara elektronik. Rapat secara elektronik akan diadakan menggunakan fasilitas eASY.KSEI yang disediakan oleh PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI).

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail