Tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikabarkan masuk ke Badan Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Ketiga bank tersebut yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Danantara merupakan lembaga khusus yang berada di bawah kendali presiden. Pembentukan badan ini berdasarkan Peraturan Presiden atau Perpres. Lembaga ini dirancang untuk menjadi superholding BUMN dengan merujuk pada konsep Khazanah Berhad yang diterapkan di Malaysia.
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan, pembentukan super holding Danantara bertujuan untuk peningkatan kapasitas dari perusahaan-perusahaan pelat merah. Serta memudahkan koordinasi antar berbagai jenis perusahaan BUMN.
"Bagi Indonesia jadi memiliki super holding besar seperti Singapura dengan Temasek, Malaysia dengan Khazanah Berhad. Harapannya BUMN lebih akselerasi untuk meningkatkan kapasitas bisnis terutama perbankan," kata Trioksa kepada Katadata.co.id, Rabu (6/11).
Menurut informasi yang diperoleh Katadata.co.id, BP Danantara ini akan menjadi sovereign wealth fund atau pengelola aset dengan dana kelolaan awal US$ 600 miliar atau Rp 9.429,8 triliun jika dihitung dengan kurs Rp 15.716 per US$.
Prabowo menginginkan BP Danantara bisa mengoptimalkan dan mengonsolidasikan aset-aset negara. Aset-aset ini akan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan nasional sesuai mandat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3
Kepala BP Danantara Muliaman Dharmansyah Hadad mengatakan keputusan untuk mempercepat peluncuran BP Danantara merupakan hasil rapat terbatas antara pimpinan BP Danantara dan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/11). Peluncuran BP Danantara akan dihadiri oleh Prabowo.
"Tanggal 7 (November) di Jalan Suroso, Gedung Danantara," kata Muliaman usai pertemuan dengan Prabowo.