PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024.
Agenda CMSE 2024 berlangsung pada 7–9 November 2024 dengan tema #AkuInvestorSaham. Kampanye ini juga menjadi payung bagi berbagai kegiatan edukasi, baik secara daring maupun luring. Selain itu, acara ini memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan edukasi guna mendorong partisipasi masyarakat dalam pasar modal.
Direktur Utama BEI Iman Rachman, menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan Road to CMSE 2024 telah memberikan dampak positif terhadap jumlah total investor pasar modal tahun ini. Hingga akhir Oktober 2024, Iman menyampaikan jumlah investor mencapai 14,4 juta, meningkat dari 12,2 juta pada akhir tahun 2023.
Dengan pertumbuhan lebih dari 22% sepanjang tahun 2024, target yang telah disepakati otoritas BEI berhasil tercapai. Iman juga menyebut bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari sinergi yang baik antara OJK, SRO, dan seluruh pemangku kepentingan pasar modal. Selama tiga hari ke depan, BEI akan menghadirkan seminar-seminar dengan tema yang relevan dan sesuai kondisi saat ini.
"CMSE 2024 ini menekankan bahwa setiap individu memiliki kesempatan untuk mencapai kemandirian finansial di masa depan sekaligus memperkuat ekonomi bangsa kita,” kata Iman di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/11).
Di samping itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif. Hingga 6 November 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat 1,53% year-to-date (ytd) menjadi 7.383. Selain itu, nilai kapitalisasi pasar juga tumbuh signifikan, mencapai Rp 12.356 triliun per tanggal tersebut.
“Ini menunjukkan kenaikan yang mencerminkan minat dan kepercayaan investor, baik domestik maupun asing terhadap potensi ekonomi Indonesia,” kata Inarno.
Kemudian Inarno juga menyampaikan bahwa seiring dengan tren pertumbuhan pasar modal, OJK terus berupaya menjaga stabilitas melalui sinergi dan kerjasama yang kuat dengan pemerintah serta para pemangku kepentingan. Fokus utama OJK adalah meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
Hal itu juga termasuk memperkuat pengawasan dan penegakan hukum, serta mempererat kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan pasar modal. Selain itu, OJK juga mengeluarkan kebijakan yang bertujuan memperkuat kewenangan untuk menjaga volatilitas, memperluas ragam produk, dan melindungi investor.
“Tentunya dengan upaya-upaya yang telah dilakukan, diharapkan pasar modal Indonesia dapat tetap tumbuh secara stabil dan berkelanjutan di tengah tantangan global,” tambahnya.
Sebagai wujud komitmen OJK bersama SRO dalam memberikan pemahaman dan melindungi kepentingan investor, pada penyelenggaraan CMSE 2024 ini, pihaknya terus mengimbau agar para investor selalu mewaspadai berbagai risiko yang menyertai setiap keputusan investasi.
Hal tersebut penting untuk menghindari kerugian dan mengoptimalkan potensi keuangan. Selain itu, ia menyebut investor juga diharapkan memperkuat pemahaman dengan mengikuti perkembangan ekonomi global. Hal tersebut dapat memengaruhi kinerja fundamental perusahaan dan harga saham masing-masing emiten.