PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) disebut bakal memangkas rasio pembayaran dividen atau dividen payout ratio tahun buku 2024. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho, mengatakan besarannya akan berada di sekitar 35% hingga 50% dari hasil laba tahun buku 2024.
Ia menyebut hal tersebut dilakukan berdasarkan metode perkiraan Holding BUMN Pertambangan MIND ID.
"Rule of thumb payout ratio dividen dari MIND ID itu selalu 35%-50%, sekitar itu," ujar Arianto kepada wartawan di Jakarta, Rabu (13/11).
Sebelumnya Antam membagikan dividen sebesar Rp 3,07 triliun atau 100% dari laba bersih tahun buku 2023. Seiring dengan pembagian dividen ini saham Antam naik 2,3% ke level 1.540 per saham.
Arianto mengatakan kemungkinan turunnya dividen payout ratio Antam sejalan dengan rencana perusahaan yang tengah menggarap berbagai proyek pengembangan. Hal itu karena Antam membutuhkan capital expenditure (capex) yang lebih besar.
Dengan demikian, apabila pembagian dividen tetap mengikuti rule of thumb tersebut, maka rasio dividen Antam kemungkinan akan lebih kecil dibandingkan periode sebelumnya.
Kinerja Antam Hingga September 2024
Antam membukukan laba bersih sebesar Rp 2,23 triliun sepanjang Januari–September 2024. Pencapaian tersebut turun 21,4% yoy dari Rp 2,8 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, pendapatan Antam tumbuh 40% menjadi Rp 43,20 triliun dibandingkan Rp 30,90 triliun pada kuartal III 2023. Penjualan domestik menjadi penopang utama, berkontribusi Rp 39,79 triliun atau 92% dari total penjualan bersih.
Adapun hingga akhir September 2024, total aset Antam mencapai Rp 40,98 triliun, naik dari Rp 35,50 triliun pada akhir 2023. Pada periode yang sama, liabilitas turun 3% menjadi Rp 10,60 triliun, sedangkan ekuitas meningkat 23% menjadi Rp30,38 triliun dibandingkan Rp24,62 triliun pada tahun lalu.