IHSG Diprediksi Lesu Hari ini, Analis Rekomendasikan Saham TLKM hingga BBRI

Nur Hana Putri Nabila (Katadata)
IHSG Tembus 7.800
19/11/2024, 06.58 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperediksi lesu pada perdagangan Selasa (19/11). Kondisi ini dibayangi berlanjutnya tekanan jual yang terindikasi dari kecenderungan akumulasi penjualan bersih investor asing sampai dengan Senin (18/11).

Selain itu, investor mengantisipasi hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Rabu (20/11). Bank Indonesia diyakini menahan suku bunga acuan di 6% meski Bank Sentral Amerika Serikat The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) di awal November 2024. 

Keyakinan ini didasari oleh kecenderungan pelemahan nilai tukar rupiah bersamaan dengan tren aliran dana keluar asing dalam sebulan terakhir. Pemicu utama dari kondisi ini adalah perubahan pandangan pasar terhadap arah kebijakan the Fed di 2025 yang diyakini tidak begitu agresif.

"Dengan demikian, waspadai level terendah dari pelemahan IHSG dengan target area di 7.050," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Selasa (19/11).

Phintraco Sekuritas merekomendasikan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Indofood CBP Tbk (ICBP).

Sementara itu, MNC Sekuritas memprediksi kemungkinan akan adanya potensi koreksi IHSG menguji 6.835-6.998. Sekaligus menutup selisih yang berada di 6.968-6.987 pada skenario hitam.  

"Namun, pada skenario terbaik, koreksi IHSG hanya akan menguji 7.062 hingga 7.114." tulis MNC Sekuritas dalam risetnya.

MNC Sekuritas memprediksi support IHSG berada di 7.076 hingga 6.998. Sementara resisten berada di 7.207 hingga 7.354.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian.

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

MNC Sekuritas merekomendasikan buy on weakness pada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rentang harga 4.260-4.340. Lalu buy on weakness pada saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan rentang harga 2.090-2.120.

Serta buy on weakness pada saham PT PP Tbk (PTPP) dengan rentang harga 368-376. Terakhir sell on strength saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan rentang harga 585-595.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail