Penjualan Emas Tak Terdaftar Rp 100 T, MIND ID Dorong Pembentukan Bullion Bank

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Mining Industry Indonesia atau MIND ID buka suara soal Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk membuat bullion bank atau bank emas.
26/11/2024, 17.06 WIB

Mining Industry Indonesia atau MIND ID buka suara soal Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) untuk membuat bullion bank atau bank emas.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menjelaskan bahwa bullion bank memiliki potensi besar yang dapat dimanfaatkan. Ia menyoroti bahwa kepemilikan emas seringkali tidak tercatat secara resmi, berbeda dengan uang yang terdaftar dalam rekening.

Ia menyebut hal tersebut membuat emas menjadi aset yang tidak terdokumentasi, padahal seharusnya aset tersebut juga bisa bermanfaat lebih besar, termasuk bagi negara.

“Nah makanya penting buat kami untuk buat yang namanya bullion bank artinya bank emas,” ungkap Dilo kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/11). 

Dilo mengungkapkan, transaksi emas di Indonesia mencapai 70 ton per tahun atau setara dengan sekitar Rp 100 triliun. Namun, ia mengatakan transaksi sebesar itu belum tercatat secara resmi sehingga potensi ekonominya belum termanfaatkan secara optimal.

Ia menilai apabila transaksi ini tercatat dengan baik dan didukung fasilitas penyimpanan emas yang sesuai, dampaknya dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional.  Mengenai eksekusi, Dilo menyebut masih perlu kolaborasi, mengingat MIND ID melalui Antam berperan sebagai produsen emas, bukan lembaga keuangan.

Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dengan pihak yang memiliki izin seperti bank atau lembaga dengan lisensi remittance. Meski begitu, MIND ID siap menyediakan produk yang mendukung kebutuhan penyimpanan dan pengelolaan aset emas.

Sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN menyebut beberapa perusahaan menjadi opsi untuk menjalankan bullion bank atau bank emas. Perusahaan yang dimaksud di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) hingga PT Pegadaian (Persero). 

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah pernah membahas tentang opsi Indonesia memiliki bullion bank sendiri. Ekosistem emas sudah ada di Indonesia, dan tabungan emas menjadi peluang besar.  

“Ekosistem emas dulu belum tersambung. Saat ini sudah proven bahwa ‘barang’ ini ada, supaya ekosistemnya besar,” kata Erick Thohir usai menghadiri acara penandatanganan jual beli emas batangan antara PT Freeport Indonesia dan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/11).  

Kementerian BUMN akan mempercepat pembentukan bullion bank di bawah pemerintahan presiden baru Prabowo Subianto. Ia juga meminta Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso untuk bekerja sama dengan BRI, Bank Syariah Indonesia, dan Pegadaian guna mewujudkan pembentukan bullion bank atau tabungan emas. Pembentukan bullion bank bertujuan menggali potensi ekonomi masyarakat dengan mendorong kepemilikan emas.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila