Indeks di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berfluktuatif pada perdagangan hari Selasa (3/12), dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq mencetak rekor tertinggi saat penutupan. 

S&P 500 naik tipis 0,05% dan ditutup di level 6.049,88, sedangkan Nasdaq Composite naik 0,40% ke 19.480,91 dan mencetak rekor intraday baru didorong oleh kenaikan saham Apple ke level tertinggi dalam 52 minggu. Sebaliknya, Dow Jones Industrial Average melemah 0,17%, turun 76,47 poin ke 44.705,53.

Kepala Strategi Ekuitas di U.S. Bank Wealth Management Terry Sandven mengatakan, pergerakan ekuitas AS cenderung stabil menjelang laporan pekerjaan hari Jumat (6/12). Laporan tersebut diharapkan memberikan petunjuk mengenai langkah The Fed setelah pertemuan FOMC pada 17-18 Desember. meskipun ada kekhawatiran yang membayangi, menurut dia, prospek ekuitas AS tetap menarik secara keseluruhan.

“Faktor seperti inflasi, suku bunga, dan pendapatan mendukung kecenderungan pasar untuk mengambil risiko, sementara kemajuan teknologi seperti Gen AI terus membuka peluang baru dan mendorong kenaikan ekuitas,” kata Sandven dikutip CNBC, Rabu (4/12).

Pasar saham mencatat reli signifikan sejak pemilihan presiden AS. Sejak 5 November, indeks S&P 500 telah naik 4,6%, Nasdaq menguat 5,7%, dan Dow Jones meningkat 5,9%.  

CEO Mahoney Asset Management Ken Mahoney mengatakan, pasar tidak pernah terkoreksi di Desember ketika mencatat kenaikan lebih dari 10% setelah pemilihan presiden baru. Namun, ia juga mengingatkan bahwa ini tidak berarti saham akan terus melonjak pada Desember, mengingat November telah menjadi bulan terbaik untuk pasar.  

Pada hari perdagangan terakhir di November, Dow dan S&P 500 mencetak level intraday dan penutupan tertinggi baru. Selama bulan tersebut, Dow naik 7,5%, sedangkan S&P 500 naik 5,7%, menjadikannya bulan terbaik tahun 2024 bagi kedua indeks. 

“Namun, permintaan untuk saham masih cukup kuat, karena menurut saya ada aliran dana yang signifikan masuk ke pasar setelah pemilu,” kata Mahoney.

Di samping itu data ekonomi yang dirilis pada Selasa menunjukkan kenaikan lowongan pekerjaan pada Oktober, mencapai 7,74 juta, lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones sebesar 7,5 juta. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan September.

Rilis tersebut merupakan awal dari serangkaian data yang dijadwalkan minggu ini, yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kekuatan pasar tenaga kerja. Puncaknya adalah laporan ketenagakerjaan November yang akan dirilis pada Jumat

Data tersebut muncul jelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada 17-18 Desember. Berdasarkan FedWatch Tool CME, futures suku bunga The Fed menunjukkan peluang sekitar 72% bahwa bank sentral akan memangkas suku bunga dalam pertemuan tersebut.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila