Schroders Indonesia buka suara setelah manajer aset global di Inggris, Schroders (SDR.L) mempertimbangkan untuk menjual unit bisnisnya di Indonesia, yaitu Schroders Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan strategi eksekutif perusahaan untuk keluar dari pasar-pasar yang dianggap kurang berkembang. Saat ini, ada empat perusahaan disebut berminat untuk membeli Schroders Indonesia.
Juru Bicara Schroders Indonesia menyatakan bahwa pihaknya terus menjalin diskusi dengan mitra potensial untuk memastikan pelayanan dan nilai terbaik bagi para nasabah tetap terjaga.
“Namun, sebagai lembaga keuangan yang teregulasi, merupakan kebijakan kami untuk tidak mengomentari spekulasi atau rumor pasar tertentu,” ujar Juru Bicara Schroders Indonesia kepada Katadata.co.id, Kamis (19/12).
CEO Schroders Ingin Memperbaiki Kinerja Perusahaan
Sebelumnya, rencana ini didorong oleh CEO Schroders, Richard Oldfield, yang baru mulai menjabat bulan lalu. Oldfield berencana untuk memangkas unit-unit dengan kinerja buruk sebagai bagian dari usaha untuk memperbaiki kinerja perusahaan setelah beberapa laporan pendapatan yang mengecewakan.
Saham perusahaan yang telah berdiri selama 224 tahun itu kini berada di titik terendah dalam 11 tahun terakhir. "Kami terus melakukan pembicaraan dengan mitra potensial untuk memastikan bahwa kami dapat terus menyediakan layanan dan nilai terbaik bagi klien kami," ujar juru bicara Schroders Indonesia, dikutip Reuters, Selasa (17/12).
Namun Schroders Indonesia memilih untuk tidak berkomentar mengenai spekulasi yang beredar di pasar. Schroders telah menunjuk beberapa penasihat, termasuk UBS (UBSG.S), untuk membantu proses penjualan unit Indonesia.
Setidaknya ada empat perusahaan yang tertarik, termasuk unit manajemen aset HSBC (HSBA.L), Allianz (ALVG.DE), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau BNI (BBNI.JK), yang semuanya berminat untuk membeli Schroders Indonesia.
Manajer Investasi Pengelola Dana Jumbo Schroders telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1991. PT Schroder Investment Management Indonesia atau Schroders Indonesia merupakan bagian dari Schroders Plc dan diakui sebagai manajer investasi yang berizin serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan izin manajer investasi No. KEP-04/PM/MI/1997 yang diterbitkan pada 25 April 1997.
Schroders Indonesia dikenal sebagai manajer investasi terkemuka dan pionir dalam industri aset manajemen di Indonesia. Hingga Juni 2024, Schroders Indonesia telah mengelola dana (asset under management/AUM) lebih dari Rp 63,19 triliun dari berbagai klien, termasuk individu retail dan institusi, seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, dan lembaga sosial.