Incar Dana Rp 61,21 Miliar, Saham BRRC Naik 24,76% Saat Debut IPO

Nur Hana Putri Nabila/Katadata
Seremoni IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI)
9/1/2025, 09.45 WIB

PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Kamis (9/1). Perusahaan menjadi emiten keempat yang melantai di bursa pada Januari 2025 ini dan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas sebagai penjamin dan pelaksana emisi efek perseroan.

Pada debut perdananya, saham BRRC dibuka naik 24,76% menuju Rp 262 per lembar. Kemudian sahamnya berfluktuasi dengan terapresiasi 16,19% ke level Rp 244 per lembar saham pada pukul 09.03 WIB. 

Volume saham yang diperdagangkan tercatat 55,32 juta dengan nilai transaksinya Rp 14,31 miliar. Sementara frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 3.740 kali. Adapun kapitalisasi pasar Raja Roti Cemerlang pagi ini senilai Rp 237,05 miliar.

Dalam penawaran umum perdana saham atau IPO, perusahaan mematok harga IPO Rp 210 per lembar. Nilai ini merupakan batas atas dari harga bookbuilding di rentang Rp 200-210 per saham. 

Kemudian BBRC menawarkan 290,50 juta lembar saham atau sebanyak 30,1% dari modal disetor dan ditempatkan pasca IPO. Dari aksi korporasi tersebut perusahaan berpotensi meraih dana segar hingga Rp 61,21 miliar. 

 Bersamaan dengan penawaran saham perdana, perseroan juga menerbitkan 145,75 juta Waran Seri I atau 21,43%. Total dana yang bisa diraup perseroan dari penerbitan Waran Seri I ini adalah sebesar Rp 30,60 miliar.

 Direktur Utama Raja Roti Cemerlang, Ari Sudarsono optimistis langkah IPO akan semakin meningkatkan kinerja perusahaan. Berdasarkan data internal kebutuhan pelanggan perseroan, kata Ari, pasar tepung roti mencapai Rp 1 triliun pada 2024 dan akan semakin besar permintaannya. 

“Di luar kebutuhan pelanggan existing tentu kebutuhan tepung roti secara nasional jauh lebih besar dan saat ini memenuhi sekitar 9,6% kebutuhan tersebut," ujar Ari di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (9/1). 

Selain itu, Raja Roti Cemerlang turut menjadi bagian dari masyarakat Indonesia dan berpartisipasi dalam ketahanan pangan nasional. Perseroan yakin potensi pasar tersebut jauh lebih besar mengingat masih banyak peluang yang belum tejangkau, ditambah dengan adanya program pemerintah yakni makan bergizi.

"Program makan bergizi gratis pemerintah memperbesar opportunity kami dalam memperbesar angka penjualan,” tambahnya.

Melalui program tersebut, penjualan breadcrumbs diperkirakan akan meningkat hingga lima kali lipat. Pasalnya, ia menilai produk tepung roti atau tepung panir merupakan bahan baku untuk membuat layering atas produk-produk seperti nugget, chicken katsu, kroket, risol, dan sejenisnya yang menjadi menu program makan bergizi gratis. Dengan jumlah dan kapasitas pabrik yang BRRC miliki, ia yakin dapat berkontribusi mensukseskan program makan bergizi gratis. 

“Dan setelah IPO, kami juga akan ekspansi pabrik ke beberapa kota besar Indonesia," pungkas Ari.

Rencana Usai IPO

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan, setelah dikurangi biaya emisi efek, seluruh dana yang diperoleh dari IPO akan dialokasikan untuk modal kerja. Hal itu mencangkup untuk meningkatkan persediaan bahan baku serta biaya operasional, seperti tenaga kerja dan energi (gas dan listrik). Modal kerja ini akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan penjualan produk perusahaan.

Sementara itu, dana yang diperoleh dari pelaksanaan Waran Seri I akan sepenuhnya digunakan untuk modal kerja, yang meliputi persediaan bahan baku dan biaya operasional.

Setelah penawaran umum perdana saham, mulai tahun buku 2024, manajemen perseroan berencana membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham sebanyak 30% atas laba bersih tahun berjalan perseroan.



Reporter: Nur Hana Putri Nabila