Menilik Crossing Jumbo Saham CUAN Rp 1,45 Triliun Jelang Pengumuman Terbaru MSCI
Emiten konglomerat Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) mencatatkan transaksi crossing saham di pasar negosiasi senilai Rp 1,45 triliun pada Selasa (5/8) sore. Berdasarkan data D’Origin, nilai transaksi crossing saham CUAN berada di harga Rp 1.450 per lembar saham.
Transaksi jumbo di saham CUAN menjadi sorotan investor karena terjadi menjelang pengumuman tinjauan indeks bergengsi Morgan Stanley Capital International (MSCI). Indeks baru MSCI untuk Agustus rencananya bakal diumumkan pada Kamis (7/8).
Pada perdagangan saham Selasa (5/8) kemarin, CUAN ditutup naik 2,47% ke level Rp 1.450 per lembar saham. Volume yang diperdagangkan tercatat 398,76 juta dan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp 163,01 triliun.
Crossing saham merupakan transaksi antara dua pihak atau investor yang menggunakan broker atau sekuritas yang sama. Transaksi ini tidak terjadi pada pasar reguler, tetapi terjadi di pasar negosiasi.
Peluang CUAN Masuk MSCI
Head of Research at CGS International Sekuritas Indonesia, Hadi Soegiarto memproyeksikan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dinilai berpeluang kuat untuk masuk konstituen MSCI Standard Cap Index. Sementara itu, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berpotensi masuk.
Hadi juga menyebutkan emiten Prajogo Pangestu PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) berpeluang masuk dalam daftar terbaru. Namun, ia mengatakan peluang ANTM dan CUAN masuk dalam indeks rendah karena keduanya masih berada di ambang batas beberapa metrik yang digunakan oleh MSCI. Selain penambahan konstituen, MSCI Standard Cap juga diperkirakan akan ada penyesuaian bobot.
Saham Prajogo lainnya PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) diproyeksikan akan ada peningkatan bobot menyusul kenaikan free float sebesar 1% poin. Hadi juga memperkirakan, untuk MSCI Small Cap Index, akan ada penambahan dua emiten baru yakni PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG).
“Penambahan dengan probabilitas rendah: SSIA, PTRO, AADI, UNVR, LSIP, SMRA, ERAA,” tulis Hadi dalam risetnya, Selasa (5/8).
Di sisi lain, Hadi menyebut Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF) diprediksi berisiko keluar dari MSCI Small Cap.