Antam Cetak Rekor Penjualan Emas dan Nikel, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Harga saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam terus menanjak dalam lima hari perdagangan terakhir. Kenaikan ini didorong oleh laporan kinerja kuartal kedua 2025 yang menunjukkan performa positif, khususnya dari penjualan emas dan nikel.

Pada perdagangan hari ini, Kamis (7/8), harga saham Antam naik 1,95% atau 60 poin ke level Rp 3.140, melanjutkan lonajakan haga saham yang mencapai 4,76% pada perdagangan kemarin. Sejak awal tahun, harga saham Antam telah naik signifikan sebesar 105,25%.

Dalam laporan kinerja kuartal II 2025 yang dipublikasi perseroan, Antam mencatatkan produksi emas sebesar 208 kg (6.687 troy oz). Total produksi emas sepanjang semester pertama tahun ini tercatat mencapai 438 kg (14.082 troy oz), setara dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 440 kg (14.146 troy oz).

Meski produksi relatif stabil, penjualan emas justru melonjak tajam. Pada kuartal kedua 2025, Antam berhasil mencetak rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah perusahaan, yakni 15.566 kg (500.459 troy oz). Angka ini naik 76% dibanding periode yang sama pada tahun 2024 yang tercatat 8.857 kg (284.759 troy oz).

Secara kumulatif, penjualan emas selama semester pertama 2025 mencapai 29.305 kg (942.178 troy oz), tumbuh 84% dibanding semester pertama 2024 sebesar 15.969 kg (513.415 troy oz).

Lonjakan penjualan ini turut didorong oleh harga emas global yang bertahan di level tinggi, di tengah ketidakpastian geopolitik dan makroekonomi global.

Kinerja Nikel Juga Tancap Gas

Tak hanya emas, Antam juga membukukan kinerja solid di segmen nikel. Produksi bijih nikel sepanjang semester pertama 2025 mencapai 9,10 juta wet metric ton (wmt), tumbuh 117% dibanding periode sama tahun sebelumnya. Penjualan bijih nikel mencapai 8,20 juta wmt, meningkat 144% dibanding semester pertama 2024 sebesar 3,36 juta wmt.

Volume penjualan pada kuartal kedua 2025 tercatat 4,37 juta wmt, angka tersebut menjadi yang tertinggi dalam lebih dari satu dekade, sejak diberlakukannya larangan ekspor mineral mentah. Sebagian besar bijih nikel Antam dipasok untuk industri nikel kelas dua domestik serta kebutuhan internal produksi feronikel di pabrik Kolaka.

Produksi feronikel selama semester pertama 2025 tercatat sebesar 9.067 ton nikel dalam feronikel dengan volume penjualan sebesar 5.763 ton.

Prospek Saham Antam

Retail Research Analyst CGS International Sekuritas Indonesia Andrian Alamsyah Saputra mengatakan, harga emas global kembali menguat akibat ekspektasi penurunan suku bunga acuan oleh The Fed pada pertemuan September mendatang.

“Suku bunga yang lebih rendah biasanya menekan dolar Amerika Serikat dan imbal hasil obligasi, sehingga membuat emas semakin menarik sebagai instrumen safe haven,” ujar Andrian, Kamis (7/8).

Sebanyak 91% pelaku pasar, kata dia, memperkirakan peluang The Fed akan menurunkan suku bunga. Investor saat ini juga menanti rilis data PDB dan konsumsi AS pekan depan yang akan menjadi sinyal lanjutan arah kebijakan moneter berikutnya.

Andrian menambahkan, pencapaian penjualan emas dan bijih nikel Antam selama kuartal kedua memberi sinyal kuat akan membaiknya kinerja laba bersih perseroan. 

“Laporan keuangan resminya memang belum dirilis, tapi performanya terlihat menjanjikan. Antam diperkirakan akan merilis laporan keuangan semester II pada 12 Agustus 2025,” kata dia.

Sebagai catatan, pada kuartal pertama 2025 lalu, laba bersih Antam tercatat melonjak 10 kali lipat menjadi Rp 2,13 triliun dari Rp 238 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.

Tim analis CGS Sekuritas memberikan rekomendasi tahan (hold) untuk saham Antam. Secara teknikal, pola pergerakan saham ANTM menunjukkan formasi bullish marubozu, mengindikasikan permintaan yang kuat. Level support berada di Rp 3.010 dan Rp 2.940, sementara resistance berada di kisaran Rp 3.150 hingga Rp 3.220.

Di sisi lain, analis BinaArtha Sekuritas, Ivan Rosanova juga memberikan rekomendasi tahan untuk saham Antam dengan target harga di level 3.050, 3.200, 3.340, 3.470 dan 3.590. Ia menyarankan investor yang ingin membeli saham Antam ketika berada di level 2.660 hingga 2.770.