Bocoran di Balik Gerak Senyap Saham RUNS Afiliasi Telkom Terbang 92%, Ada Apa?
Gerak saham emiten afiliasi Telkom Indonesia PT Global Sukses Solusi Tbk atau RUN System (RUNS) mencuri perhatian investor. Meski tak banyak masuk dalam perbincangan, saham RUNS diam diam telah naik 92,06% dalam sebulan terakhir.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu, saham RUNS ditutup di Rp 121 dari sebelumnya Rp 63 pada perdagangan Jumat (8/8). Bila dilihat lebih jauh saham RUNS sebelumnya sempat lama berada di zona di Bawah Rp 50 atau saham gocap di rentang Harga Rp 49 dan Rp 50.
Pergerakan saham baru mulai terjadi sejak Senin (18/7) dan terus mengalami peningkatan secara bertahap tak lama setelah pelaksanaan rapat umum pemegang saham yang berlangsung pada Kamis (26/6). Pada pekan lalu saham RUNS bahkan dua kali menyentuh batas atas atau ARA pada perdagangan Selasa (2/9) dan Rabu (3/9) sebelum akhirnya bergerak mendatar pada perdagangan Kamis (4/9).
Bila merujuk kabar terbaru dari RUNS, sejumlah sentimen turut menopang kenaikan. Pemicu pertama adalah keterlibatan RUNS dalam menyediakan perangkat lunak untuk mendukung program Koperasi Desa Merah Putih yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Adapun RUNS pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia melalui IPO pada September 2021 dengan menawarkan 196 juta saham di harga Rp 254. Lewat aksi korporasi itu RUNS meraih dana Rp 49,98 miliar.
Ada RUNS di Program Koperasi Desa Merah Putih
Saat diluncurkan pada 21 Juli lalu, pemerintah menyatakan terdapat lebih dari 80 ribu koperasi desa merah putih yang dinyatakan siap beroperasi. Kementerian koperasi pun telah memilih 10 software digitialisasi koperasi desa merah putih untuk integrasi dan transparansi data, sebagaimana tertuang pada website Gantari, instansi digitalisasi naungan Kementerian Koperasi.
Adapun produk RUNS, Accounting+ menjadi salah satu dari yang dipilih pemerintah. Manajemen RUNS dalam public expose yang digelar beberapa waktu lalu mengatakan Accounting+ merupakan software akuntansi yang ramah AI dan dirancang khusus untuk UKM dan Koperasi dengan segala kebutuhan spesifik dari segmen tersebut.
Dalam diskusi dengan Katadata.co.id beberapa waktu lalu, Direktur Utama RUNS Sony Rachmadi Purnomo mengatakan perusahaan antusias menyambut program koperasi desa merah putih yang diluncurkan pemerintah. Ia menyebut sebagai solusi digital RUNS tidak hanya menyediakan produk tetapi juga pendampingan untuk UKM dan koperasi yang menjadi pengguna.
“Koperasi ini program jangka panjang untuk tiga tahun ke depan dan akan berdampak signifikan pada kinerja perusahaan,” ujar Sony.
Hingga awal Agustus ini RUNS telah memberi layanan digitalisasi system keuangan di koperasi desa merah putih yang tersebar di beberapa daerah seperti Aceh, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Papua.
“Dari awal RUN System berdiri, kami banyak belajar dari customer, dan selama 10+ tahun sadar bahwa ada segmen pasar yang memiliki problem yang butuh solusi digital, namun belum cukup kompleks untuk butuh ERP dengan daya guna tinggi, tapi juga tidak sederhana,” ujar Sony.
RUNS merupakan emiten penyedia solusi perangkat lunak ERP untuk bisnis skala menengah hingga besar di industri manufaktur, distribusi, perdagangan dan jasa. Perusahaan ini terafiliasi dengan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) lewat anak usahanya PT Metra Net yang menggenggam 8,6% saham RUNS. Adapun Metra merupakan anak usaha langsung Telkom dengan kepemilikan saham 100%.
Pemegang saham RUNS lainnya adalah PT Metra Digital Investama dengan kepemilikan 2,86%. Metra Digital Investama merupakan perusahaan modal ventura yang kepemilikan sahamnya di bawah Telkom Metra yang juga berada di bawah konglomerasi Telkom.
Rencana IPO Anak Usaha RUNS
Selain mendapat sentimen dari peluncuran koperasi desa merah putih, RUNS kini juga tengah menyiapkan aksi korporasi untuk anak usaha. Sony mengatakan anak usaha tersebut adalah PT Solusi Kampus Indonesia atau eCampuz yang bergerak di bidang pendidikan.
“Sekarang persiapan terus dilakukan dan akan IPO dalam waktu dekat,” kata Sony saat berbincang dengan Katadata.co.id beberapa waktu lalu.
Sony menjelaskan rencana membawa eCampuz untuk IPO merupakan aksi strategis yang telah disiapkan perusahaan untuk memperluas bisnis utama. Selain eCampuz, RUNS juga memiliki anak usaha lain bernama PT Mahuta Global Teknologi (MGT) yang bergerak di bidang platform perangkat lunak enterprise.
Menurut Sony sejauh ini performa eCampuz menunjukkan kinerja positif terutama ditopang dengan makin intensnya kerja sama yang dibangun dengan ratusan kampus di Tanah Air. Sejak diakuisisi oleh RUN System pada 2021, eCampuz telah menunjukkan performa dengan peningkatan laba dan kompetensi karyawan.
Bahkan, Sony mengatakan kinerja positif eCampuz juga sempat dilirik sejumlah investor. Ia mengatakan sebelumnya terdapat konglomerasi Tanah Air yang ingin mengakuisisi anak usaha RUNS itu. Namun saat ini, perusahaan masih fokus menyelesaikan agenda internal, khususnya memperkuat posisi keuangan dan struktur ekuitas. Ia pun enggan menyebutkan siapa konglomerat yang telah menyatakan minat tersebut.
"Godaan itu masih ada, dan jumlahnya banyak," ujar Sony.
Terkait potensi masuknya investor besar, Sony mengatakan perusahaan belum terlalu menanggapi serius lantaran masih fokus untuk rencana membawa anak usaha IPO. Bahkan menurut Sony, rencana IPO anak usaha RUNS sudah masuk dalam pipeline IPO di Bursa Efek Indonesia untuk jangka waktu beberapa tahun ke depan.
Kinerja Usaha RUNS, Optimistis Balik Rugi Jadi Laba
Berkaitan dengan kinerja usaha, Sony mengatakan perusahaan saat ini tengah fokus memperbaiki fundamental keuangan. Salah satunya adalah dengan memperluas ekspansi dan pengembangan produk.
Saat ini, kontribusi pendapatan dari model bisnis langganan RUNS telah meningkat signifikan dari 23% pada 2023 menjadi 44% pada 2024. RUNS yakin pendapatan di 2025 akan terus naik seiring dengan makin luasnya jangkauan penggunaan produk baru yang diluncurkan.
Merujuk laporan keuangan perusahaan pada 2023 RUNS mencatatkan rugi sebesar Rp 8,08 miliar. Jumlah ini menyusut pada 2024 menjadi rugi Rp 3,26 miliar pada tahun buku 2024. Sony menyampaikan pada kuartal I dan II 2025 perusahaan mencatatkan kinerja positif sehingga potensi membukukan laba pada akhir tahun buku 2025.
Merujuk laporan kinerja semester I 2025, per 30 Juni 2025 perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 11 miliar naik dari Rp 8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas berubah menjadi rugi Rp 678 juta dari sebelumnya rugi Rp 3,9 milliar pada periode yang sama Juni 2024.