IHSG Diprediksi Naik pada Awal Pekan, Saham TOBA hingga ASII Jadi Rekomendasi

Katadata/Fauza Syahputra
Pengunjung memotret layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/9/2025).
10/11/2025, 07.40 WIB

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diramal naik pada perdagangan saham pada Senin (10/11). Sebelumnya IHSG ditutup mencetak rekor tertinggi atau all time high (ATH) naik 57,53 poin atau 0,69% ke level 8.394 pada perdagangan Jumat (7/11). 

Pengamat pasar modal sekaligus founder Republik Investor, Hendra Wardana, mengatakan naiknya IHSG mencerminkan kepercayaan investor terhadap fundamental ekonomi domestik yang dinilai tetap stabil di tengah ketidakpastian global.

Ia mengatakan, optimisme dalam negeri tetap terjaga berkat pertumbuhan ekonomi yang tangguh, kondisi likuiditas yang longgar, serta berjalannya kebijakan reformasi struktural.

Secara teknikal, Hendra melihat IHSG masih berada dalam tren bullish dengan area resistance di kisaran 8.355–8.406. Apabila IHSG mampu ditutup di atas level tersebut, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan menuju resistance berikutnya di rentang 8.600–8.770.

“Namun demikian, investor tetap perlu mencermati potensi koreksi jangka pendek, mengingat support terdekat berada pada MA20 dan MA5 di kisaran 8.209–8.317, serta support kuat berikutnya di 8.000–8.054,” kata Hendra, Senin (11/9). 

 Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena daya beli saham naik.  

 Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.

Ia merekomendasikan buy on weakness untuk saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dengan potensi rebound menuju Rp 2.100. Hal itu seiring prospek sektor batu bara dan energi baru terbarukan (EBT) yang dinilai masih solid.

Dia juga menetapkan target Rp 1.465 untuk saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK). Hal ini didukung ekspektasi sinergi bisnis digital dan potensi penawaran umum perdana (IPO) afiliasinya, Superbank.

Rekomendasi buy untuk saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dengan target Rp 420, seiring perbaikan kinerja belanja iklan dan prospek ekonomi domestik yang membaik.

Selain itu, saham lain yang direkomendasikan PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) dengan target Rp 5.450 di tengah outlook positif pada sektor migas.

Selain itu, PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) juga berpeluang menguat menuju Rp 350, ditopang tren digitalisasi dan prospek pertumbuhan sektor pusat data (data center).

“Secara keseluruhan, momentum rekor tertinggi IHSG kali ini menegaskan kuatnya kepercayaan pasar terhadap ekonomi Indonesia, meski kehati-hatian tetap diperlukan menjelang rilis data ekonomi global dan potensi rebalancing portofolio investor asing,” katanya.

Di samping itu, Phintraco Sekuritas memproyeksikan bahwa secara teknikal IHSG berpotensi tetap bergerak bullish dalam jangka menengah hingga panjang. 

“Selama IHSG bertahan di atas level 8.250-8.300, diperkirakan terbuka penguatan IHSG lebih lanjut menguji level 8.400-8.450,” tulis Phintraco Sekuritas dalam analisisnya, Senin (10/11). 

 Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), PT Astra International Tbk (ASII), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT).

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila