Harta Lima Orang Terkaya Indonesia Raib Rp 286 T Terimbas Wabah Corona

katadata
Kekayaan pemilik Grup Djarum, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, amblas lebih dari Rp 200 triliun sepanjang tahun ini imbas pandemi virus corona.
Penulis: Happy Fajrian
19/3/2020, 15.53 WIB

Wabah virus corona Covid-19 yang telah ditetapkan sebagai pandemi global, membuat harta kekayaan orang terkaya di dunia mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini juga dialami oleh lima orang terkaya di negeri ini.

Berdasarkan data Bloomberg Billionaires Index, total kekayaan lima orang terkaya di Indonesia turun hingga US$ 18,02 miliar atau sekitar Rp 286,1 triliun (kurs Rp 15.880/US$) sepanjang tahun ini atau secara year to date (ytd), sejalan dengan mewabahnya Covid-19.

Di urutan pertama dan kedua, kekayaan Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, amblas hingga US$ 12,75 miliar (Rp 202,5 triliun), dengan rincian Budi sebesar US$ 6,49 miliar (Rp 103,1 triliun), sedangkan  Michael  US$ 6,26 miliar (Rp 99,4 triliun).

Hartono bersaudara merupakan pemilik Grup Djarum serta  pemilik saham mayoritas bank swasta terbesar Indonesia, Bank Central Asia. Dengan penurunan tersebut, total kekayaan Budi Hartono per 19 Maret 2020 tercatat US$ 10,6 miliar (Rp 168,3 triliun), dan Michael US$ 9,82 miliar (Rp 155,9 triliun).

(Baca: Hartono Bersaudara Tetap Orang Terkaya RI, Harta Prajogo Melonjak)

Djarum memproduksi nyaris seperlima dari total produksi rokok di Indonesia, sedangkan BCA yang merupakan aset terbesar milik Hartono bersaudara, sepanjang 2018 berhasil meraup pendapatan Rp 63 triliun.

Di urutan ketiga ada Tan Siok Tjien yang total kekayaannya berkurang US$ 2,86 miliar (Rp 45,4 triliun) sepanjang tahun ini. Tan Siok Tjian merupakan pemilik Gudang Garam dengan penguasaan saham mencapai 76%.

Gudang Garam yang menguasai sekitar 23% pangsa pasar rokok negeri ini mempekerjakan 34.000 pekerja dengan total pendapatan pada 2018 mencapai US$ 6,7 miliar (Rp 95,7 triliun). Dengan penurunan tersebut, total kekayaan Tan Siok Tjien menjadi US$ 4,95 miliar (Rp 78,6 triliun).

Sri Prakash Lohia berada pada posisi keempat dengan total kekayaan yang hilang sepanjang tahun ini mencapai US$ 1,73 miliar (Rp 27,5 triliun). Total kekayaan pemilik Indo-Rama Synthetics ini pun berkurang menjadi US$ 3,7 miliar atau Rp 58,8 triliun.

(Baca: 1% Orang Terkaya Indonesia Menguasai 46% Kekayaan Penduduk)

Adapun Indorama memiliki berbagai jenis produk mulai dari pupuk, sarung tangan medis, dan benang. Indorama memiliki unit bisnis di Bangkok, Thailand, yang merupakan produsen polyester terbesar di dunia dengan total pendapatan mencapai US$ 10,7 miliar pada 2018. Grup Indorama beroperasi di lebih dari 30 negara.

Kemdudian di posisi kelima ada Anthoni Salim, pemilik Grup Salim. Total kekayaan Anthoni sepanjang tahun ini turun US$ 676 juta atau Rp 10,7 triliun menjadi US$ 3,54 miliar atau Rp 56,2 triliun.

Pundi-pundi kekayaan Anthoni berasal dari Indofood Sukses Makmur yang merupakan produsen mi instan terbesar di dunia. Dia juga memiliki saham di Indocement Tunggal Prakasa, BCA, dan Indoritel Makmur.

(Baca: Daftar Orang Kaya Dunia Terbaru Hari ini)

Daftar orang terkaya di Indonesia beserta nilai kekayaannya sebelum wabah virus corona melanda dunia, dapat dilihat pada databoks berikut ini: