Hanya 25% Orang Dewasa RI yang Gunakan Ponsel untuk Transaksi Keuangan

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pada akhir tahun lalu, transaksi uang elektronik berbasis selular naik empat kali lipat dibandingkan 2016.
15/11/2019, 08.25 WIB

Sejak 2014, kelompok usia 15-24 tahun terus menjadi kelompok yang paling mengetahui beragam merk uang elektronik. Namun, kelompok usia 24-35 tahun tercatat mengalami pertumbuhan penggunaan paling tinggi. 

Djauhari mengungkapkan, anak muda saat ini semakin marak menggunakan uang elektronik berbasis seluler terutama berkat perkembangan e-commerce serta online shopping. Meski begitu, dari segi perkotaan dan pedesaan, Djauhari menilai pemanfaatan teknologi perbankan masih berbeda jauh.

(Baca: BI: Ekonomi Syariah Bisa Jadi Obat Defisit Transaksi Berjalan)

“Kalau anak muda di kota, itu tidak hanya menabung, tetapi juga berinvestasi dan mulai melakukan Kredit Pemilikan Rumah. Di desa, pemanfaatannya lebih kepada beli pulsa dan untuk pembayaran atau transfer,” jelas dia. 

Dari segi geografi, pengguna uang elektronik berbasis seluler lebih banyak mendiami wilayah urban luar pulau Jawa ketimbang di dalam Pulau Jawa.  Namun, pengguna produk asuransi juga secara signifikan lebih banyak berada di daerah perkotaan dan pedesaan di luar Jawa dibanding di Jawa.

Temuan ini, menurut Djauhari, menunjukkan bahwa industri layanan keuangan Indonesia yang sangat dinamis dalam memenuhi berbagai kebutuhan di seluruh Nusantara. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria