Bank-bank asing gencar memperluas pasar ke Indonesia. Di tengah persaingan bank-bank raksasa Asia untuk mengakuisisi saham Bank Permata, Bank asal Korea Selatan KB Kookmin Bank dikabarkan telah memperoleh izin untuk memperbesar kepemilikan saham di Bank Bukopin.
Sebelumnya, akuisisi besar dilakukan bank asal Jepang Sumitomo Mitsui Financial Group atas Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Kini, Sumitomo memegang 92,42% saham BTPN. Selain itu, Mitsubishi UFJ Financial Group mengakuisisi dua bank sekaligus yaitu Bank Danamon Indonesia dan Bank Nusantara Parahyangan.
(Baca: Profil 3 Bank Raksasa Asia yang Dikabarkan Bidik Saham Bank Permata)
Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listyanto mengatakan bisnis perbankan masih menjanjikan di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Ini seiring banyaknya masyarakat yang belum memanfaatkan kredit bank. "Ini peluang bagi bank untuk ekspansi," kata dia kepada katadata.co.id, Minggu (4/11).
Atas dasar itu, ia pun menilai wajar bank asing ramai-ramai ekspansi ke Indonesia. Terlebih, dunia tengah dalam tren penurunan suku bunga acuan. Hal ini membuat iklim bisnis sektor keuangan secara global melambat lantaran suku bunga di luar negeri sudah sangat rendah. Maka itu, bank-bank merambah pasar baru.
Agar ekspansi bank asing bermanfaat besar bagi ekonomi Indonesia, Eko menilai perlu ada penegasan komitmen untuk berperan dalam mengembangkan ekonomi rakyat di Indonesia. Komitmen ini misalnya berupa penyediaan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
(Baca: Ramai Bank Asing Masuk ke Indonesia, Bos BCA: Tidak Ada yang Kinclong)
Biasanya, kata Eko, ini jadi komitmen awal bank asing ketika masuk ke Indonesia. Namun, komitmen ini belum tercapai. "Selama ini mereka lebih berperan sebagai 'kepanjangan tangan' atas investasi perusahaan asing yang ada di Indonesia," ujar dia. Alhasil, dampak dari keberadaan bank asing hanya terjadi di negara asal mereka.
Di sisi lain, Pengamat Perbankan Paul Sutaryono menilai, pentingnya pertukaran ilmu yang baik agar ekspansi bank-bank asing bisa bermanfaat besar bagi pengembangan perbankan nasional.
Adapun ekspansi agresif bank-bank asing di Tanah Air kerap menjadi sorotan. Namun, Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo sempat menjelaskan bahwa masuknya bank asing seiring dengan besarnya kebutuhan permodalan bank.
"Tidak banyak pemodal yang mampu untuk mendanai permodalan bank dalam skala besar," kata dia.