PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) memastikan akan memenuhi janji untuk mengakusisi satu bank lagi, meski belum tahu kapan rencana tersebut akan dieksekusi. Berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB), BCA berencana mengakusisi dua bank, satu di antaranya sedang dalam tahap penyelesaian, yaitu akuisisi Bank Royal.
"Kalau di RBB selalu ada, karena itu utang dari dulu. Tapi, pelaksanaannya tunggu situasi dan kondisi," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaadmaja kepada Katadata.co.id, saat ditemui di Jakarta, Rabu (30/10).
Jahja mengatakan, untuk melakukan akusisi bank, membutuhkan waktu yang lama. Dia menggambarkan, untuk mengakusisi Bank Royal saja membutuhkan waktu sekitar 3 tahun lamanya baru terlaksana. "Kami kan mesti cari dulu, (butuh waktu) lama. Saat ini belum ada progressnya, mau bereskan satu dulu, (akuisisi) Bank Royal," katanya.
(Baca: BCA Bakal Ubah Bank Royal Jadi Bank Digital untuk Salurkan Kredit)
Dia pun belum memiliki rencana pengembangan, jika BCA kembali mengakusisi bank lagi. Namun, dia mengungkapkan ada kemungkinan bank tersebut akan digabungkan dengan BCA Syariah, melebur ke dalam BCA sendiri, atau digabungkan dengan Bank Royal yang rencananya diubah menjadi bank digital.
"Nanti, kami lihat kemungkinannya yang paling baik. Jadi, belum diputuskan," kata Jahja yang sebelumnya mengungkapkan rencana BCA untuk mengubah Bank Royal menjadi bank digital.
Rencana tersebut akan dimulai tahun depan, tepatnya Juni 2020, dimana BCA akan memulai percobaan operasi digital pada Bank Royal yang diakuisisi pada April 2019 lalu senilai Rp 1 triliun.
Di sisi lain, Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan bahwa Bank Royal kelak akan tetap menjadi entitas mandiri, tidak melebur dengan BCA. "Bisnis digitalnya dirancang agar terintegrasi. Tentunya kita mau berkolaborasi juga sehingga ekosistemnya itu lebih bagus," katanya.
(Baca: Fenomena Bank Digital di Indonesia, dari Bank Artos lalu Bank Royal)