Meski Tumbuh Melambat, BNI Cetak Laba Kuartal III Rp 12 Triliun

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi. BNI membukukan laba bersih pada kuartal III 2019 sebesar Rp 12 triliun, tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Editor: Agustiyanti
23/10/2019, 19.49 WIB

Meski kredit korporasi cukup kencang, Ario menjelaskan pihaknya menjaga dengan baik kualitas kredit dengan selektif menyalurkan kredit pada high quality corporate dan corporates cash flow generator.

(Baca: Jadi Menteri BUMN, Erick Thohir Tak Masalahkan Utang BUMN)

Sedangkan untuk segmen konsumer, BNI mencatat kredit payroll sebagai kontributor utama bisnis konsumer yakni sebesar 13,1%. Mayoritas kredit payroll atau sekitar 64,4% diberikan kepada karyawan BUMN. Adapun 

 "Pada September 2019, BNI juga mencatatkan pertumbuhan KPR 9,5%  mencapai Rp 43,1 triliun," kata Ario.

Sementara itu, penghimpinan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan hingga kuartal III 2019  hanya tumbuh 5,9% menjadi Rp 581 triliun. Rasio dana murah menyumbang 64,3% dari total DPK, dengan pertumbuhan giro sebesar 13% dan tabungan 7,5%.

Dengan pertumbuhan kredit dan DPK tersebut, Loan to Deposit Ratio (LDR) BNI mencapai 96,6%. Adapun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross terjaga 2% dan NPL net 0,8%. 

Sebelumnya, tim riset Mirae memproyeksi laba BNI sepanjang tahun ini menjadi Rp 14,44 triliun pada 2019, lebih rendah 3,8% dibanding tahun lalu. Mirae memprediksi  imbas peningkatan provisi atau cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) kredit.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati