Merger dengan Sumitomo, Laba BTPN Semester I Naik 15%

Arief Kamaludin|Katadata
15/8/2019, 07.52 WIB

Bank BTPN mencatatkan kinerja positif pada semester I tahun 2019, seiring merger dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Laba bersih konsolidasi setelah pajak mencapai Rp 1,26 triliun, naik 15% dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,09 triliun.

“Kami mencatatkan beberapa pertumbuhan sebagai hasil meger,” kata Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati dalam diskusi di Menara BTPN, Jakarta, Rabu (14/8). BTPN dan Sumitomo resmi merger mulai Februari 2019.

Seiring merger tersebut, kredit BTPN juga melonjak. Perusahaan mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp 143 triliun, naik 114% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 67,7 triliun. Meski begitu, rasio kredit bermasalah tercatat rendah, yaitu 0,08%. Sedangkan rasio kecukupan modal tebal 23,3%.

(Baca: Resmi Merger dengan Sumitomo, BTPN Berambisi Masuk Kelompok Bank Besar)

Kredit tersebut mengalir dalam bentuk kredit korporasi, usaha kecil dan menengah, konsumer, dan pembiayaan prasejahtera produktif melalui anak usaha, BTPN Syariah. BTPN juga berkolaborasi dengan perusahaan multifinance untuk pembiayaan otomotif.

Ongki menjelaskan, segmen korporasi menjadi andalan untuk menopang pertumbuhan kredit. Kredit segmen ini dinilai menjanjikan lantaran pemerintah tengan menggencarkan pembangunan infrastruktur dan mendorong peningkatan kapasitas industri lokal.

(Baca: Sumitomo Suntik Modal Agregator Fintech Pembayaran Cashlez)

Selain untuk infrastruktur, kredit korporasi mengalir untuk sektor lain seperti energi dan perdagangan. "Ini merupakan komitmen kami dalam menggerakan sektor rill dan berpatisipasi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.