Perbanas: Digitalisasi dan Tekfin Jadi Tantangan Industri Perbankan

Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi digital banking
Penulis: Ihya Ulum Aldin
14/11/2018, 17.11 WIB

Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) menilai kemajuan teknologi yang mengubah cara hidup masyarakat dan kehadiran perusahaan-perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech) menjadi tantangan bagi industri perbankan. Perbankan yang diatur dengan manajemen risiko ketat harus mampu beradaptasi melawan tekfin yang lebih lincah bergerak karena regulasinya belum ketat.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Perbanas yang juga Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo. "Kita harus membayangkan bank demikian terstruktur dengan risk management ketat, apalagi bank milik negara (BUMN). Kita harus beradaptasi melawan pemain fintech yang relatif tidak ada regulasinya," kata Kartika, di kantornya, Jakarta, Rabu (14/11).

Dari sisi internal, industri perbankan harus harus membangun tim yang memiliki kemampuan dan kecepatan beradaptasi di tengah era digitalisasi. Di sisi lain, perbankan harus tetap menjaga aspek-aspek risiko operasional, risiko manajemen, juga keamanan. Sementara itu, industri tekfin bisa bereksperimen dengan lebih jauh dan lebih bebas.

Salah satu cara adaptasi yang dilakukan oleh Bank Mandiri dengan membentuk anak perusahaan yang bergerak di bidang modal ventura yang bisa melakukan penyertaan modal di industri tekfin. Hal itu dilakukan agar Bank Mandiri bisa mengetahui bagaimana cara mengembangkan aplikasinya, bagaimana pesaing berpikir, dan bagaimana perbankan bisa berkolaborasi dengan mereka.

Tantangan dari ekternal datang dari sisi nasabah dan regulator. Menurut Kartika, nasabah tidak peduli siapa yang memfasilitasi pembayaran yang dilakukannya. Apakah menggunakan tekfin, Visa, Gerbang Pembayaran Nasional (GPN), atau fasilitas dari perbankan itu sendiri. "Yang penting pembayarannya bisa terlaksana dengan cepat, aman, dan bisa memberikan benefit dengan adanya promo-promo yang memeberikan benefit," kata Tiko.

(Baca: Dana Nasabah Bank Tumbuh Lambat, Diduga Imbas Kucuran Bansos)

Halaman: