Dana Nasabah Bank Tumbuh Lambat, Diduga Imbas Kucuran Bansos

Rizky Alika
13 November 2018, 12:14
Bank
Agung Samosir | Katadata

Pertumbuhan dana nasabah atau dana pihak ketiga (DPK) perbankan melambat tahun ini. Mengacu pada data uang beredar, DPK tumbuh 6,5% secara tahunan (year on year) per akhir September, hanya separuh dari pertumbuhan kredit yang mencapai 12,4%.

Bila dibandingkan dengan pertumbuhan per Agustus 2018 yang sebesar 6,3%, pertumbuh DPK per September lalu tercatat sedikit lebih baik. Pencapaian tersebut seiring dengan pertumbuhan giro dan simpanan berjangka yang membaik. Di sisi lain, pertumbuhan tabungan turun dari 11,1% per Agustus menjadi 9,5% per September.  

(Baca juga: Ancaman Kekeringan Likuiditas Mengintai Perbankan)

Seiring kondisi tersebut kelebihan dana perbankan yang disimpan di instrumen moneter Bank Indonesia (BI) pun tercatat semakin menyusut. Hal ini menunjukkan likuiditas perbankan yang mengetat. Per akhir September, jumlahnya tercatat sebesar Rp 302 triliun, jauh di bawah posisi tertingginya tahun ini yang sebesar Rp 556,14 triliun pada akhir Januari.

Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan menduga perlambatan pertumbuhan DPK lantaran belanja pemerintah saat ini lebih banyak untuk bantuan ke masyarakat kelas bawah. Masyarakat yang dimaksud belum banyak yang terlayani atau belum terakses ke layanan perbankan.

"Banyak dari mereka non-bankable. Ada rekening dibuatkan, tapi praktis tidak digunakan, hanya menampung social assistant saja," kata Anton beberapa waktu lalu.

(Baca juga: LPS: Likuiditas Bank Ketat, LDR 94% Perlu Diwaspadai)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...