Mahelan mengungkapkan, perusahaan manajemen investasi yang akan diakuisisi tidak harus berstatus BUMN atau anak usahanya. Perusahaan juga menjajaki perusahaan manajemen investasi swasta. "Nanti pada saatnya akan diumumkan (nama perusahaannya)," kata Mahelan.

Perusahaan manajemen investasi ini rencananya akan mengeluarkan produk-produk yang dibutuhkan oleh nasabah prioritas BTN. Selain itu, aksi korporasi bank plat merah ini, dimaksudkan untuk menggarap potensi pendanaan jangka panjang, setelah beroperasinya Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).

Direktur Utama BTN Maryono pernah mengatakan, entitas bank diberikan dua opsi pilihan untuk mengelola dana BP Tapera tersebut, yakni sebagai bank kustodian atau memiliki manajemen investasi. Dari hasil kajian bisnis, pihaknya memutuskan untuk mengambil opsi kedua.

"Ini sebagai salah satu langkah kami mengamankan sumber pembiayaan jangka menengah-panjang, termasuk yang bersumber dari Tapera,” ujar Maryono dalam keterangan resmi, Rabu (11/7) lalu.

Rencana pertumbuhan non-organik ini juga dilakukan mengingat prospek perusahaan yang semakin cerah usai relaksasi loan-to-value (LTV) di sektor perumahan yang ditetapkan Bank Indonesia (BI). “Kebijakan tersebut menjadi keuntungan bagi Bank BTN dengan core business pembiayaan perumahan,” kata Maryono.

(Baca: Genjot Kredit Properti, BTN Gandeng RNI)

Halaman: