Sejumlah tokoh ternama di Tanah Air muncul dalam dokumen Paradise Papers. Merespons dokumen tersebut, Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin menyatakan, pihaknya dalam tahap pengumpulan data transaksi keuangan terkait untuk bahan tindak lanjut.

“Kami masih tahap mendalami, mengumpulkan data-data untuk tidak lanjut. (Nantinya) berdasarkan pertimbangan kemanfaatan, baru akan dilanjutkan untuk dianalisa,” kata Kiagus kepada Katadata, Kamis (7/11). Adapun upaya pengumpulan data transaksi keuangan bisa saja melibatkan bantuan unit intelijen di negara lain.

Ia pun memastikan bakal menyampaikan kepada penegak hukum bila dari hasil analisa diperoleh informasi yang bernilai untuk ditindaklanjuti. “Pasti kami salurkan,” ucapnya. 

Di sisi lain, ia menyatakan belum ada komunikasi dengan instansi lain, termasuk Ditjen Pajak untuk bersama-sama mendalami dokumen Paradise Papers. Namun, ia meyakini, instansi lainnya juga tengah melakukan pendalaman sendiri. Sebab, dokumen tersebut terbuka untuk publik. (Baca juga: Sri Mulyani Pantau Orang Kaya Indonesia dalam Daftar Paradise Papers)

“Belum (komunikasi), karena sebenarnya data terbuka untuk publik. Semua orang bisa melihat. Saya pikir setiap unit lembaga negara sudah belerja masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsinya. Ditjen Pajak bisa lihat dan telusuri sendiri,” kata dia. (Baca juga: Ditjen Pajak Cek SPT Orang Kaya Indonesia dalam Paradise Papers)

Sejumlah tokoh ternama dunia tercatat dalam dokumen Paradise Papers. Dokumen yang mayoritas bocor dari firma hukum Appleby tersebut memuat daftar klien dan perusahaan cangkangnya di negara surga pajak.

Di antara 13,4 juta dokumen Paradise Papers, terdapat nama-nama tokoh besar dunia, seperti Ratu Kerajaan Inggris Elizabeth dan Menteri Perdagangan Amerika Serikat Wilbur Ross. Sejumlah tokoh ternama di Tanah Air seperti Tommy dan Mamiek Soeharto dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga masuk dalam daftar tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, dalam dokumen juga terdapat nama Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong. (Baca juga: Masuk di Paradise Papers, Tom Lembong: Wajar Transaksi di Surga Pajak)

Adapun dokumen Paradise Papers diperoleh oleh wartawan surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung sekitar satu tahun lalu, kemudian wartawan tersebut meminta konsorsium jurnalis investigasi: The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) untuk melakukan penyelidikan bersama.

Sebelumnya, ICIJ juga merilis dokumen sejenis yang bocor dari firma hukum lainnya. Salah satu yang terkenal yaitu Panama Papers yang dirilis 2016 lalu. Ribuan orang Indonesia muncul dalam dokumen tersebut, termasuk sederet pengusaha tenar hingga Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ketika itu Harry Azhar Azis.