Ditaksir Capai Rp 65 Triliun, Obligasi BUMN Bakal Rajai Pasar

Arief Kamaludin (Katadata)
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
25/6/2017, 07.00 WIB

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memperkirakan obligasi perusahaan pelat merah bakal mencapai Rp 65 triliun dari total penerbitan obligasi yang tahun ini ditaksir sekitar Rp 110 triliun. Kebutuhan untuk mengembangkan bisnis, membangun infrastruktur, dan melakukan investasi lainnya yang menyebabkan BUMN harus mengambil langkah tersebut.

Jumlah obligasi yang akan diterbitkan oleh BUMN meningkat cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 33 triliun. "Obligasi BUMN akan merajai pasar," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius K Ro, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Aloysius menjelaskan, akan ada 25 BUMN yang menerbitkan obligasi tahun ini. Jumlah BUMN yang menerbitkan obligasi tahun ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yakni sekitar 20 BUMN.

(Baca juga: Lonjakan Transaksi Ganggu Sistem Bank Mandiri, Dana Nasabah Terpotong)

Tercatat, sepanjang kuartal I tahun 2017, sejumlah BUMN telah menerbitkan obligasi dengan total sebesar Rp 6,75 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dari realisasi penerbitan obligasi pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp 4,65 triliun.

Aloysius menuturkan, banyaknya BUMN yang menerbitkan obligasi ini diimbangi besarnya minat investor. Menurutnya, BUMN memiliki peringkat yang baik untuk melakukan investasi. Terlebih, peruntukan dananya cukup jelas dengan nilai imbal hasil yang cukup baik.

Selain menerbitkan obligasi, Aloysius mengatakan, terdapat beberapa BUMN yang akan melakukan aksi korporasi lainnya. di antaranya adalah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) 9 anak usaha BUMN. Namun, rencana tersebut kemungkinan baru terealisasi menjelang akhir tahun ini atau mundur dari target sebelumnya, yakni pada semester I 2017. "Tidak ada (di semester I 2017), semuanya di semester II," ujar Aloysius.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian