Kementerian Badan Usaha Milik Negara menargetkan pembentukan perusahaan induk (holding) perbankan bisa dilakukan bulan ini. Saat ini kementerian masih menyelesaikan seluruh proses terkait pembentukan holding ini.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Kasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan pihaknya akan menggelar satu sesi terakhir, dengan melakukan grup diskusi terarah atau focus group discussion (FGD). Diskusi ini akan dilakukan pada pekan ini dengan melibatkan para direktur utama perbankan plat merah.
Menurut Gatot, secara kelembagaan, baik Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan Otoritaa Jasa Keuangan (OJK) telah setuju dengan konsep holding jasa keuangan ini. "Mei ini kami sudah siap, dari sisi internal serta pemasukan kita selesaikan," kata Gatot akhir pekan lalu di Bogor.
(Baca: DPR Belum Sepakat, Pembahasan Payung Hukum Holding BUMN Berlanjut)
Nantinya, holding ini akan beranggotakan empat bank BUMN, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kemudian ada dua BUMN jasa keuangan lain yang masuk di dalamnya yakni PT Permodalan Nasional Madani (Persero) serta PT Pegadaian (Persero).
"Tahap awalnya enam perusahaan ini (yang jadi anggota)," kata Gatot. Sementara yang akan menjadi induk usahanya adalah PT Danareksa (Persero). (Baca: Menteri Rini Luncurkan Holding 70 Rumah Sakit BUMN)
Kementerian BUMN meyakini dengan integrasi dalam holding ini perusahaan jasa keuangan pelat merah akan lebih efisien, terutama dalam hal belanja modal yang dikeluarkan masing perusahaan. Salah satu efisiensinya akan mulai terlihat dengan adanya penggabungan mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) para perbankan BUMN.
"Bank juga akan fokus pada bisnisnya seperti BRI di micro retail, atau BNI dan Mandiri yang fokus pada (kredit) korporasi," kata Gatot.
Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan dengan adanya holding maka efisiensi akan jelas terlihat dan akan mempermudah bank berekspansi. Saat ini bank BUMN memiliki total 60 ribu ATM, dengan jarak yang berdekatan. Dengan adanya integrasi dalam holding maka mesin ATM dapat diperluas jangkauannya tanpa perlu melakukan penambahan.
"Selain itu ini bukan merger (penggabungan) tapi mereka (bank BUMN) juga masih punya identitas," kata Rini. (Baca: Pembentukan Holding Sektoral BUMN Bisa Diterima Banyak Pihak)