Ketidakpastian pasar mereda setelah bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) mengumumkan kenaikan bunga dana (Fed Fund Rate) sebesar 0,25 persen pada Rabu (15/3) waktu setempat. The Fed juga meneguhkan proyeksi kenaikan bunga dana sebanyak tiga kali tahun ini sehingga memicu gairah di bursa saham dunia. Mata uang rupiah pun menguat.
“Pasar bergairah – obligasi, saham, emas dan semua orang melepas dolar – karena The Fed tidak mengubah alur kenaikan bunga dana, tetap tiga kali kenaikan tahun ini secara total,” kata Peter Boockvar, Kepala Analis Pasar di The Lindsey Group LLC, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (16/3). (Baca juga: Kenaikan Bunga The Fed Diramal Tak Picu BI Kerek Bunga Acuan)
Bursa saham Amerika Serikat naik pasca pengumuman Fed Fund Rate. S&P 500 Index melesat 0,84 persen ke level 2.385, Nasdaq Composite Index naik 0,74 persen ke level 5.900, dan Dow Jones Industrial Average naik 0,54 persen ke level 20.950.
Mayoritas indeks di bursa Asia juga naik pada perdagangan Kamis pagi ini. Pukul 10.00 WIB, Indeks CSI 300 di Cina tercatat naik 0,40 persen ke level 3.477, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 1,18 persen ke level 24.073.
Indeks Kospi di Korea Selatan juga naik 0,57 persen ke level 2.145, demikian juga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melejit 1,01 persen ke level 5.487. Meski begitu, Topix Index (Tokyo) di Jepang tercatat turun 0,13 persen ke level 1.569.
Sebelumnya, sentimen positif juga mendorong penguatan bursa saham Eropa. Euro Stoxx naik 0,29 persen ke level 3.409 jelang pengumuman Fed Fund Rate.
Senior Analis Binaarta Sekuritas Reza Priyambada menilai, kenaikan Fed Fund Rate menunjukkan keyakinan The Fed akan perbaikan dan pemulihan ekonomi AS, terutama dari sisi belanja masyarakat (consumer spending) dan ketenagakerjaan.
Di sisi lain, besaran kenaikan bunga yang hanya 0,25 persen juga menunjukkan bahwa The Fed masih mencermati realisasi dan efektifitas kebijakan-kebijakan Presiden AS Donald Trump. “Kenaikan 25 basis poin tersebut (juga) menjawab ekspektasi dan harapan pelaku pasar, juga agar tidak terlalu menimbulkan shock di pasar,” ujarnya.
(Baca juga: Bunga The Fed Naik, Gubernur BI Yakin Investor Asing Tak Kabur)
Pasca kenaikan Fed Fund Rate yang sesuai ekspektasi, penguatan dolar AS tertahan. Indeks dolar turun 0,25 persen dan mendorong penguatan sejumlah mata uang Asia.
Penguatan terbesar dialami won Korea yang naik 0,91 persen, diikuti rupee India 0,62 persen, dan dolar Taiwan 0,44 persen. Rupiah juga tercatat menguat sebesar 0,16 persen ke level Rp 13.342 per dolar AS. Sementara itu, yen Jepang melemah tipis 0,07 persen.