Pemerintah akan menawarkan obligasi ritel seri ORI018 mulai Kamis (1/10) secara online. Surat utang ini akan memperoleh kupon atau bunga sebesar 5,75% per tahun.
Staf Ahli Menteri Keuangan Nufransa Wira Sakti mengatakan dana ORI018 yang terkumpul akan digunakan pemerintah untuk mendanai program pemulihan ekonomi nasional. Masyarakat dapat berinvestasi sekaligus membantu negeri melawan Covid-19.
Dia memperkirakan animo masyarakat dalam pemesana ORI018 akan lebih banyak dari yang sebelumnya. Adapun paa seri sebelumnya yakni ORI017 dipesan oleh 42.733 investor dengan total dana yang terkumpul Rp 18,3 triliun. "Ini menjadi tertinggi dan mencetak rekor sejak pertama kali dikeluarkan obligasi," kata Nufrana dalam sebuah dikusi virtual, Rabu (30/9).
Nufransa pun mengatakan investasi masyarakat melalui obligasi negara akan efektif membantu pemulihan ekonomi. Dana yang diterima pemerintah akan langsung digunakan untuk memutar perekonomian.
Hal tersebut akan berbeda jika masyarakat menempatkan dananya di bank. Dalam kondisi pandemi, perbankan tentunya akan berpikir ulang memutar uang masyarakat. "Karena banyaknya risiko sehingga uang banyak menumpuk di bank," ujarnya.
Financial Advisor & Coach Philip- Mulyani meminta masyarakat ikut bisa berpartisipasi dalam berinvestasi di ORI018. "Karena kalau bukan kita siapalagi yang membantu negara," kata Philip dalam kesempatan yang sama.
Pemerintah, menurut dia, membutuhkan bantuan pendanaan karena penerimaan yang sedang sulit akibat pandemi Covid-19. Investasi pada ORI akan membantu pemerintah untuk menolong masyarakat termasuk dunia usaha.
Ia juga menilai, kupon yang ditawarkan ORI018 cukup menarik dibandingkan deposito yang kini ditawarkan perbankan. Saat ini, rata-rata bunga deposito yang ditawarkan bank besar berkisar antara 3%-4%.
"Ini dapat menjadi pasif income yang cukup bagus. Walaupun hasil investasinya tidak terlalu besar tapi kalau investasi dilakukan dengan telaten hasilnya lama-lama akan besar," katanya.
ORI18 memberikan bunga sebesar 5,7% per tahun yang akan dibayarkan setiap bulan. Jika Anda menempatkan uang sebesar Rp 10 juta, maka bunga yang akan diterima secara kotor sebesar Rp 570 ribu per tahun atau Rp 47.500 per bulan.
Hasil investasi tersebut kemudian dipotong dengan pajak penghasilan sebesar 15%. Pajak ini masih lebih rendah dari deposito sebesar 20% Dengan demikian, hasil investasi bersih yang akan Anda terima sebesar Rp 484.500 per tahun atau Rp 40.375 per bulan.
Berdasarkan keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, masa penawaran ORI018 akan berlangsung sampai 21 Oktober 2020 pukul 10.00 WIB. Bentuk obligasi negara ini yaitu tanpa warkat, dapat diperdagangkan di pasar sekunder, dan hanya antar investor domestik atau lokal yang mengacu pada digit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal alias Single Investor Identification.
Hasil penjualan akan ditetapkan pada 23 Oktober 2020. Sementara tanggal setelmen 27 Oktober 2020.
ORI018 akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2023. Masyarakat bisa memesan obligasi tersebut dengan jumlah Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar.
Adapun jenis kupon yang ditawarkan bersifat tetap yang akan dibayarkan pada tanggal 15 setiap bulan. Pembayaran kupon tetap pertama kali pada 15 Desember 2020. Satu periode pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai tanggal tersebut.
Proses pemesanan pembelian ORI018 secara online dilakukan melalui empat tahap yaitu registrasi atau pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen atau konfirmasi. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ORI018 saat ini sudah dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 26 mitra distribusi yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik. Mitra distribusi tersebut yakni BCA, Bank Mandiri, BNI, Bank Permata, BRI, Maybank Indonesia, CIMB Niaga. Lalu Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank DBS Indonesia, HSBC Indonesia, Bank UOB Indonesia, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank Victoria International.
Selain perbankan, terdapat pula mitra sekuritas yang terdiri dari Trimegah Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas. Lalu mitra Fintech, yakni Bareksa Portal Investasi, Tanamduit, Invisee,Investree, Modalku, dan Koinworks.