Riset: 85% Milenial Indonesia Belum Sehat Kondisi Keuangannya

ANTARA FOTO/Audy Alwi
Tiga remaja dari kalangan milenial membuka rekening tabungan Mandiri Syariah melalui smartphone, di salah satu kafe, di Jakarta, Rabu (8/1/2020). Mandiri Syariah memudahkan masyarakat membuka rekening secara online untuk Tabungan Mudharabah atau Wadiah, kapan saja, dimana saja tanpa harus datang ke kantor cabang.
19/8/2021, 18.46 WIB

Hasil riset OCBC NISP Financial Fitness Index menunjukkan 85,6% generasi muda terlihat "kurang sehat" secara finansial. Kondisi tersebut mendesak milenial untuk segera melakukan check-up atau pemeriksaan kondisi keuangan.

Di samping itu, riset juga menunjukkan kalau literasi keuangan generasi muda atau milenial Indonesia masih sangat rendah. Indeks kesehatan finansial Tanah Air baru 37,72 poin dibandingkan Singapura yang mencapai 61 poin.

Riset yang dibuat OCBC NISP bekerjasama dengan NielsenIQ Indonesia tersebut bertujuan untuk mengambarkan kondisi kesehatan finansial milenial Indonesia. Salah satunya dengan melihat sikap dan perilaku dalam pengaturan finansial.

Dalam riset tersebut juga menunjukkan hanya 14,3% anak muda yang berusaha menuju "sehat” finansial, dan kondisi tersebut belum ideal. Minimnya persentase kesehatan finansial tersebut akibat pemahaman milenial masih kurang tepat dan lengkap terkait kekayaan dan bagaimana mengelola keuangan.

Pemberitaan media juga menunjukan fenomena ikutan tren investasi saham namun menggunakan uang hasil utang, atau nekat terjun ke cryptocurrency alias mata uang kripto menggunakan uang sekolah atau bahkan tabungan menikah.

"Generasi muda harus segera melakukan financial fitness check up untuk memperbaiki kesehatan finansial mereka, dan jangan asal mengikuti tren keuangan atau ajakan investasi yang belum tentu tepat,” kata Direktur Bank OCBC NISP Ka Jit dalam paparan virtual, Kamis (19/8). 

Menurut Ka Jit, akses masyarakat pada produk dan layanan keuangan yang terus meningkat tidak selalu membawa dampak positif. Ini berlaku pada generasi muda jika tidak dibekali pemahaman keuangan yang baik.

Associate Director NielsenIQ Inggit Primadevi mengatakan, dari total responde sebanyak 46% milenial mengaku percaya diri akan kondisi keuangan mereka. Responden milenial tersebut cenderung optimistis bahwa perencanaan finansial mereka mampu memberikan kesuksesan finansial di masa depan. 

"Padahal, sebanyak 84% dari jumlah tersebut bahkan tidak melakukan pencatatan pengeluaran dan anggaran mereka. Sedangkan baru 16% yang memiliki dana darurat untuk mempertahankan gaya hidup mereka," ujar Inggit dalam kesempatan yang sama. 

Halaman: