PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN akan luncurkan aplikasi penghubung antara pengelola dan penghuni rumah pada 10 Desember 2021. Aplikasi ini bisa digunakan untuk membayar tagihan seperti iuran hunian.
Direktur Operation, IT, & Digital Banking BTN Andi Nirwoto mengatakan, bank penyalur kredit perumahan milik pemerintah ini terus berupaya berinovasi untuk memberikan layanan perbankan untuk mempermudah dan melengkapi kebutuhan hidup para nasabahnya.
"Kami melihat ada kebutuhan yang tinggi untuk pembayaran iuran-iuran terkait hunian terutama pada nasabah tech savvy," kata Andi melalui siaran pers yang diterima Katadata.co.id, Kamis (2/12).
Dengan aplikasi yang sedang disiapkan ini, dia berharap mempermudah nasabah membayar seluruh tagihan atau iuran, baik di perumahan maupun apartemen melalui ponsel pintar nasabah.
Selain pembayaran iuran, nasabah sebagai pelanggan dapat menyampaikan keluhan kepada pengelola perumahan atau apartemen. Sebaliknya, para pengelola dapat menyampaikan informasi penting bagi pengguna fasilitas huniannya.
Nantinya, aplikasi ini ditawarkan bagi seluruh mitra pengembang BTN hingga debitur kredit pemilikan rumah (KPR) atau kredit pemilikan apartemen (KPA). Aplikasi ini akan berbasis Android maupun iOS untuk pengguna.
Andi yakin, aplikasi itu akan semakin melengkapi layanan digital banking BTN. Ekosistem KPR digital BTN bakal dikembangkan untuk menjadi platform ekosistem perumahan yang bisa melayani kebutuhan masyarakat dari hulu sampai dengan hilir.
"Dimulai dari pencarian, pengembangan, pembelian, penjualan properti, renovasi rumah, interior rumah, sampai melayani kebutuhan utilities rumah secara rutin," ujar Andi.
Seperti diketahui, BTN berhasil mencatatkan kinerja positif sepanjang Januari-September 2021. Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan kinerja positif dibukukan baik dari sisi penyaluran kredit, perolehan dana pihak ketiga (DPK), dan laba bersih.
Laba bersih BTN tumbuh 35,32 % secara tahunan menjadi Rp1,52 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,12 triliun. Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit serta efisiensi biaya dana alias cost of fund.
“Kami optimistis kinerja yang positif ini terus berlanjut hingga akhir 2021 dengan berbagai inovasi dan transformasi bisnis yang dilakukan," kata Haru, Kamis (21/10).
Haru mengatakan, BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 270,27 triliun per 30 September 2021. Nilai itu naik 6,03 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 254,91 triliun.
Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi masih menjadi penopang utama pertumbuhan kredit BTN dengan kenaikan 11,74 % menjadi Rp 129,98 triliun pada 30 September 2021. Kenaikan penyaluran KPR subsidi, membuat BTN mendominasi pangsa sebesar 86 %.
Adapun KPR non-subsidi turut menunjukkan kenaikan 2,11% secara tahunan menjadi Rp 81,88 triliun per 30 September 2021.
Di segmen non-perumahan, kredit konsumer dan kredit korporasi tumbuh. Kredit konsumer tumbuh 21,28 % menjadi Rp 5,79 triliun. Sementara, kredit korporasi tumbuh 89,77% menjadi Rp 12,15 triliun per 30 September 2021.