INA Ambil Alih Saham BRI dan Bank Mandiri dari Pemerintah Rp 45 T

ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/wsj.
Sejumlah nasabah menunggu antrean pelayanan di kantor Bank BRI cabang Kupang di Kota Kupang, NTT, Senin (5/10/2020).
Penulis: Andi M. Arief
Editor: Lavinda
27/12/2021, 15.58 WIB

Sebelumnya, INA telah melakukan pembelian saham milik PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel. INA merogoh Rp 240,68 miliar untuk membeli 308,46 juta saham Mitratel. 

Saat ini, jumlah saham Mitratel yang dimiliki INA telah mencapai 4,17 miliar saham atau 5% dari total saham. Sebelumnya, kepemilikan saham Mitratel oleh INA mencapai 3,87 miliar saham atau sekitar 4,63% dari total saham perusahaan. 

"Tujuan transaksi (adalah) investasi jangka panjang. Persentase saham sesudah transaksi 5% (dengan) status kepemilikan saham tidak langsung," tulis VP Investor Relation Mitratel Rendyansyah Jovian dalam keterbukaan informasi di laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/12). 

Sebelumnya, Analis Verdhana Sekuritas Indonesia Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih merekomendasikan buy untuk emiten berkode MTEL ini di harga Rp 1.200 per saham. Angka itu dipilih dengan asumsi EV/Ebitda perseroan sekitar 18,1 kali.

Sementara itu, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yoshua Zisokhi menghitung EV/EBITDA MTEL di posisi harga Rp 775 per saham adalah 15,8 kali pada tahun ini. Pada tahun depan, angka itu akan menyusut menjadi 11,4 kali.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief