BNI Ubah Bank Mayora Jadi Bank Digital Khusus UMKM, Ini Alasannya

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) bersama Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah) Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan (kanan) menghadiri bincang bersama Diaspora Indonesia di Menara BNI, Jakarta, Sabtu (19/2/2022).
23/3/2022, 13.52 WIB

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menegaskan aksi akuisisinya terhadap PT Bank Mayora dilakukan demi meningkatkan segmen usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM) secara maksimal dengan biaya operasional yang minim.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)  yang digelar Selasa (15/3) pekan lalu, emiten berkode saham BBNI ini telah mengantongi restu pemegang saham untuk mengakuisisi Bank Mayora. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, BNI mengakuisisi Bank Mayora untuk nantinya ditransformasikan menjadi bank digital. Dengan pembentukan bank digital, ia berharap perseroan dapat meningkatkan segmen UMKM yang saat ini belum terlayani secara maksimal oleh perbankan.

"Kalau UMKM dilayani dengan bank konvensional kita yang sekarang itu biayanya terlalu mahal. Kita ingin bangun suatu bank digital yang biaya operasionalnya serendah mungkin yang bisa menjangkau masyarakat banyak, sehingga UMKM kita bisa naik lagi," kata Royke dalam Economic Outlook 2022 CNBC Indonesia, Selasa (22/3).

Di samping itu, ia mengungkapkan bahwa BNI berkomitmen penuh untuk membangun bisnis perbankan yang ramah lingkungan. Hal ini merupakan salah satu kontribusi perseroan dalam agenda G20.

Sebelumnya, Royke mengatakan perseroan akan segera menindaklanjuti proses akuisisi Bank Mayora dalam waktu dekat. Ia menyebut, negosiasi yang dilakukan dengan mitra ahli teknologi untuk mendukung pengembangan Bank Mayora menjadi bank digital sudah menuju tahap finalisasi.

BNI bakal menguasai 1,19 miliar saham atau 63,92% dari saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora. BNI mengungkapkan rencana pengambilalihan Bank Mayora melalui penerbitan 1,03 miliar saham baru. Jumlah itu mewakili sekitar 54,90% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora.

Selain itu, BNI mengambil alih 169,08 juta saham Bank Mayora milik International Finance Corporation (IFC). Alhasil, BNI akan memegang hampir sekitar 1,2 miliar saham yang mewakili 63,92% dari total saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Mayora. Saat ini, Mayora Inti Utama menguasai 80% saham Bank Mayora sementara sisanya 20% dimiliki IFC.

Setelah pengambilalihan, kepemilikan saham berubah di mana BNI menguasai 63,92% saham Bank Mayora sementara Mayora Inti Utama sebesar 36,08%.

Pengambilalihan Bank Mayora oleh BNI akan didanai melalui pendanaan internal BNI dari dana yang tersimpan sebagai laba ditahan (retained earnings) atau kekayaan BNI.

Sebagai informasi, Bank Mayora adalah entitas dari perusahaan konsumer yang didirikan oleh pengusaha Jogi Hendra Atmadja, PT Mayora Indah Tbk (MYOR). Mengacu situs perusahaan, Bank Mayora didirikan pada 28 Juli 1993 silam. Saat ini, jumlah jaringan kantor Bank Mayora sebanyak 37 kantor yang tersebar di Jabotabek, Bandung, Surabaya, dan Lampung. 

Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi