DPR Minta Bank Mandiri Perbesar Porsi Setoran Dividen ke Negara

Bank Mandiri
Gedung PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Dokumentasi Bank Mandiri
Penulis: Syahrizal Sidik
30/3/2022, 15.38 WIB

Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Anam meminta agar PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lebih optimal menyetorkan dividen kepada negara.

Pasalnya, menurut Anam, sepanjang tahun 2021, rasio pembayaran dividen emiten bank bersandi BMRI tersebut sebesar 60% dari laba bersih atau senilai Rp 16,82 triliun. Rasio pembayaran dividen itu, kata Anam masih di bawah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar 85% dari laba bersih atau senilai Rp 26,4 triliun. 

Anam menambahkan, pada tahun lalu, Bank Mandiri tercatat menyalurkan kredit senilai Rp 1.050 triliun, sedangkan BRI senilai Rp 940 triliun.

"Harapan kami, dividen yang disampaikan Bank Mandiri ke Pemerintah bisa lebih optimal. Misalnya BRI bisa memberikan 85% sedangkan Mandiri hanya 60% saja," ungkap Anam, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI dengan Direktur Utama Bank Himbara di Kompleks Parlemen, Rabu (30/3).

Seperti diketahui, pada tahun lalu, BMRI membagikan dividen senilai Rp 16,82 triliun setara 60% dari laba bersih. Sedangkan, sebanyak 40% dari laba bersih konsolidasi tahun lalu dialokasikan sebagai laba ditahan.

Dari nilai tersebut, dividen kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sebesar 52% saham Bank Mandiri atau sebesar Rp8,75 triliun disetorkan kepada kas negara.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, besaran dividen tersebut sejalan dengan komitmen manajemen Bank Mandiri untuk dapat berkontribusi secara optimal kepada negara serta keinginan untuk menjadi mitra finansial utama pilihan nasabah, antara lain dengan melanjutkan transformasi digital pada produk dan layanan keuangan perseroan agar semakin andal dan terpercaya.

"Keputusan ini juga mengindikasikan dukungan yang kuat dari pemegang saham kepada manajemen untuk mengakselerasi rencana ekspansi bisnis perseroan,” jelas Darmawan dalam keterangan resminya, Kamis (10/3).

Menurutnya, besaran dividen tersebut telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan Bank Mandiri dalam mendukung rencana di tahun 2022. Adapun, setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun nanti diproyeksikan pada level yang kurang lebih sama dengan Desember 2021. 

Darmawan menambahkan, pihaknya optimis dengan beragam pengembangan serta inovasi digital yang tengah dijalankan dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan Bank Mandiri termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.

"Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik. Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan," imbuh Darmawan.