BI Ramal Transaksi Digital Banking Tembus Rp 51.000 T pada Tahun Ini

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nym.
Ilustrasi. BI mencatat transaksi ekonomi digital akan meningkat tahun ini. Nilai transaksi e-commerce diperkirakan naik hingga 31% mencapai Rp 536 triliun.
Penulis: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
11/7/2022, 11.40 WIB

Bank Indonesia memperkirakan nilai transaksi melalui layanan perbankan digital pada tahun ini bisa tembus Rp 51.000 triliun. Pemerintah bersama bank sentral mendorong akselerasi sistem pembayaran melalui layanan digital melalui digitalisasi sejumlah program pemerintah, termasuk untuk penyaluran bansos.

Perbankan digital atau digital banking merupakan layanan atau kegiatan perbankan dengan menggunakan sarana elektronik atau digital milik bank, atau melalui media digital milik calon nasabah bank, yang dilakukan secara mandiri.

"Seluruh layanan digital perbankan, layanan perbankan secara digital tahun ini diperkirakan naik Rp 51.000 triliun atau tumbuh 26% dari tahun lalu," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022-Advancing Digital Economy and Finance di Nusa Dua, Bali, Senin (11/7).

Ia menjelaskan, layanan digital banking terus diakselerasi, termasuk termasuk melalui dukungan sejumlah program pemerintah. Penyaluran bantuan sosial kini juga sudah mulai dielektronifikasi. Transaksi keuangan daerah serta berbagai moda transportasi juga sudah menggunakan layanan keuangan digital. Nilai transaksi uang elektronik diperkirakan tumbuh dua digit mencapai Rp 360 triliun pada tahun ini.

Bukan hanya untuk layanan digital perbankan, Perry menyebut pihaknya juga mendukung akselerasi ekonomi digital. Nilai transaksi e-commerce diperkirakan naik hingga 31% mencapai Rp 536 triliun pada tahun ini. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said