Indonesia Re dan Swiss Re Kerja Sama Sediakan Data Asuransi Digital

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc.
Seorang pria melintasi papan penyedia layanan asuransi di Jakarta, Senin (6/9/2021).
Penulis: Zahwa Madjid
Editor: Lavinda
4/10/2022, 10.59 WIB

Indonesia Re, administrator Badan Pengelola Pusat Data Asuransi Nasional (BPPDAN), bekerja sama dengan Swiss Re, untuk menyediakan akses solusi analitik dan layanan konsultasi risiko bagi para anggota perusahaan asuransi.

Hasil kerja sama ini ditandai dengan peluncuran BPPDAN Analytic. Kolaborasi ditujukan sebagai motivasi untuk menjalankan transformasi digital di industri asuransi Indonesia.

Paul Murray, Presiden dan CEO Reasuransi Asia Regional Swiss Re mengatakan, Swiss Re berkomitmen untuk membangun ketahanan di tengah perubahan ekonomi global yang dihadapi industri keuangan, termasuk asuransi saat ini.

"Indonesia berperan penting di Asia Tenggara, kami melihat kemitraan ini sebagai contoh yang bagus terkait bagaimana kami dapat mendukung perusahaan asuransi Indonesia untuk mendorong negara ini lebih tangguh melalui solusi digital, di luar peralihan risiko," kata Paul dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (4/10).

Dengan lebih dari 70 anggota reasuransi, BPPDAN dapat menentukan premi asuransi properti yang adil dan berkelanjutan dengan mengumpulkan informasi asuransi yang akurat. Menurut dia, kemitraan ini melibatkan pengembangan dashboard pasar bagi BPPDAN untuk menawarkan para anggota wawasan terkait klaim sesuai tingkat perusahaannya.

Kepala Perencanaan dan Pengelolaan Analitik APAC di Swiss Re, Monami Mukherjee mengatakan, meningkatnya kesadaran terkait risiko di Indonesia memicu lebih banyak permintaan untuk perlindungan asuransi. 

 Untuk tetap kompetitif di tengah kondisi risiko yang dinamis, meningkatkan kinerja penjaminan dan mengelola portofolio adalah pembeda utama bagi lembaga asuransi.

"Solusi analitik kami dapat mendukung klien dalam proses ini, dengan mengkonsolidasikan data yang relevan dan menerjemahkannya ke dalam eksekusi secara tepat waktu," papar Monami.

Direktur Operasi Teknis Indonesia Re, Delil Khairat mengatakan, peluncuran BPPDAN Analytic dilakukan guna mendukung anggota perusahaan dengan membantu proses menuju pengambilan keputusan dan portofolio penjaminan berbasis sains.

"Peluncuran BPPDAN Analytic tidak akan terwujud tanpa kekuatan kemitraan dengan Swiss Re melalui solusi analitik kelas dunia. Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi adalah jalan untuk menavigasi bisnis yang semakin dinamis dan kompleks,” kata Delil Khairat.

Sebagai informasi, Indonesia Re yang ditetapkan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perusahaan Reasuransi milik negara. Indonesia Re bertugas mengelola risiko reasuransi mitra bisnisnya dalam sektor asuransi dengan menargetkan penguasaan pangsa pasar reasuransi dalam negeri. Jenis-jenisnya reasuransi yang disediakan oleh Indonesia Re meliputi, bisnis reasuransi jiwa dan bisnis reasuransi umum.

Reporter: Zahwa Madjid