BRI Bidik Penyaluran KUR Rp12 Triliun untuk Maret 2023

Dok BRI
Penulis: Anshar Dwi Wibowo - Tim Publikasi Katadata
7/3/2023, 17.14 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sejak 6 Maret mulai menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk tahun 2023. Untuk tahap awal, pencairan KUR pada bulan Maret dialokasikan sebesar Rp12 triliun.

Tahun ini, sebagai bank penyalur KUR terbesar di Indonesia, BRI mendapatkan alokasi penyaluran KUR sebesar Rp270 triliun dari target penyaluran sebesar Rp450 triliun yang dicanangkan pemerintah. 

Berkaca dari tahun 2022, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp.252,38 triliun kepada 6,5 juta debitur dengan mayoritas kepada sektor produksi. BRI juga berhasil menjaga NPL KUR pada akhir Desember 2022 sebesar 0,83 persen.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, digitalisasi memberikan dampak positif terhadap penyaluran KUR BRI.

“Melalui BRISPOT, BRI dapat terus memperbarui operating model end to end tenaga pemasar, yang berdampak terhadap produktivitas 27 ribu mantri BRI. Berkat keberadaan BRISPOT, BRI saat ini mampu mencairkan KUR sebesar Rp 1 triliun per harinya”, jelasnya.

Tidak hanya fokus dalam penyaluran, BRI juga telah menyiapkan strategi untuk menjaga kualitas kredit KUR yang disalurkan. Diantaranya melalui optimalisasi success rate restruk, monitoring secara berkala penyaluran KUR, serta menggunakan data analytic untuk memperkuat proses credit underwriting.

Supari menuturkan, selain menyalurkan KUR, BRI berkomitmen untuk terus berperan aktif membantu pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas usaha mikro melalui financial literacy, social economic empowerment, digital penetration, dan penyaluran program-program Pemerintah. 

“Hal tersebut tak lain untuk mendorong momentum pertumbuhan perekonomian grass root serta untuk mendukung penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia”, katanya.

Senada, Tim Ahli Menko Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, saat ini bank-bank sudah bisa menyalurkan KUR sesuai dengan penugasan masing-masing. 

“Semua bank penyalur (KUR) kini sudah bisa menyalurkan. Targetnya sesuai Permenko, adalah UMKM yang produktif,” kata Iskandar, dikutip dari CNBC Indonesia.

Ia menambahkan, peran KUR penting untuk meningkatkan daya saing UMKM. Selain itu, KUR bukan hanya bisa dinikmati oleh UMKM, melainkan juga pelaku usaha ultra mikro melalui KUR super mikro.

“Tahapan pembiayaan UMKM diharapkan dari ultra mikro naik kelas, mendapatkan KUR super mikro, lalu naik menjadi KUR mikro dan naik lagi menjadi debitur kur kecil. Sesudah kecil, naik kelas menjadi nasabah kredit komersial sehingga tidak perlu disubsidi lagi,” ujar Iskandar. 

Menurut Iskandar, program KUR UMKM hingga ultra mikro efektif menjangkau masyarakat Indonesia dan mendorong pelaku usaha naik kelas.

“Pemerintah selalu berpihak ke UMKM. Apalagi setiap tahun bermunculan UMKM yang harus terus dibantu. Ditambah lagi, peran UMKM sangat penting terhadap perekonomian Indonesia”, katanya.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Desember 2022 lalu mengungkapkan, program KUR telah terbukti membantu permodalan UMKM.  Oleh karena itu, pemerintah mendorong seluruh lembaga keuangan, termasuk bank, untuk berkontribusi dalam pengembangan UMKM dan sekaligus menggerakkan ekonomi nasional.