Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia akan meluncurkan implementasi QRIS antarnegara secara penuh mulai hari ini. Kedua negara sebelumnya telah melakukan uji coba QRIS antaranegara sejak Januari 2o22.
"Hari ini Indonesia dengan Malaysia. Kami juga akan mengembangkan kerja sama QRIS antarnegara Indonesia dengan Singapura, Filipina, dan seluruh ASEAN." ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Opening Ceremony of Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2023 di Jakarta, Senin (8/5).
Dengan implementasi penuh kerja sama QRIS antarnegara dengan Malaysia, warga Indonesia yang ingin berbelanja di Malaysia saat berwisata atau melakukan kunjungan bisnis dapat membayar menggunakan tabungannya di bank dengan menggunakan QRIS. Pembayaran akan langsung dikonversi dari ringgit ke rupiah dengan kurs yang sudahd itentukan. Pengguna juga dapat melihat kurs yang berlaku saat akan melakukan transaksi.
Kemudahan transaksi lintas negara sudah dibuktikan melalui kerja sama Indonesia dan Thailand sudah terwujud menggunakan kode QR. BI mencatat transaksi yang dilakukan wisatawan Indonesia sepanjang Agustus tahun lalu hingga Februari 2023 lebih banyak dibandingkan oleh wisman Thailand. Hal ini sejalan dengan jumlah turis dalam negeri yang berkunjung ke Thailand yang mencapai lebih dari dari 51 ribu orang. Sementara itu, turis Thailand yang ke Indonesia hanya sekitar 6 ribu orang.
"Jumlah kunjungan ini berkaitan dengan transaksinya," kata Deputi Gubernur BI Doni P Joewono dalam konferensi pers daring, Kamis (16/2).
Jumlah transaksi turis Indonesia yang berbelanja di Thailand dengan Thai QR Codes mencapai 14.555 transaksi dengan nilai transaksi Rp 8,54 miliar. Di sisi lain, jumlah transaksi turis Thailand yang berbelanja di Indonesia dengan QRIS hanya sebanyak 492 dengan nilai Rp 114 juta.
Sekarang Vietnam siap, karena mereka dalam proses memperkuat sistem pembayaran cepat mereka. Jadi Vietnam akan lebih dulu menyusul," kata dia.
Indonesia dan empat negara ASEAN lainnya, yakni Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina telah meneken kerja sama transaksi pembayaran lintas batas dalam di sela-sela KTT G20 di Bali pada November 2022. Kerja sama kemudahan transaksi pembayaran antara lima negara ASEAN terbesar ini mencakup lima area, yakni kode QR, fast payment, data, RTGS, dan transaksi mata uang lokal.
"ASEAN akan memimpin dan menjadi contoh bagaimana membangun konektivitas sistem pembayaran lintas negara untuk mendorong pemulihan ekonomi dan inklusi keuangan," ujar Perry dalam High Level Seminar Form ASEAN to The World Payment System in Digital Era di Nusa Dua, Bali, Selasa (28/3).
Perry mengatakan, negara-negara ASEAN lainnya juga telah sepakat untuk melakukan kerja sama transaksi pembayaran lintas negara. Namun, implementasinya menunggu kesiapan masing-masing negara.
"Sekarang Vietnam siap, karena mereka dalam proses memperkuat sistem pembayaran cepat mereka. Jadi Vietnam akan lebih dulu menyusul," kata dia.
Tiga negara ASEAN lainnya, yakni Laos, Kamboja, dan Brunei Darussalam juga tertarik untuk bekerja sama. Namun, ketiga negara tersebut masih perlu membangun dan memperkuat sistem pembayaran domestik mereka sebelum bergabung dalam kerja sama transaksi pembayaran lintas batas tersebut.
Untuk kelima kalinya, Indonesia didapuk menjadi Keketuaan ASEAN. Situasi dunia tahun ini yang belum kondusif tentu menjadi tantangan tersendiri dalam mengemban amanah tersebut. Persaingan kekuatan besar dunia yang meruncing mesti dikelola dengan baik agar konflik terbuka dan perang baru tidak muncul, terutama di Asia Tenggara.
Keketuaan Indonesia juga diharapkan menjadi pintu bagi ASEAN untuk berperan aktif dalam perdamaian dan kemakmuran di kawasan melalui masyarakat ekonomi ASEAN. Untuk itu, Indonesia hendak memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan dunia yang berkelanjutan.
Simak selengkapnya di https://katadata.co.id/asean-summit-2023 untuk mengetahui setiap perkembangan dan berbagai infomasi lebih lengkap mengenai KTT Asean 2023.
#KatadataAseanSummit2023 #KalauBicaraPakaiData