BSI Mobile Eror Sejak Kemarin, Nasabah Protes Tanggapan Perusahaan
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI buka suara terkait mobile banking yang eror sejak Senin (8/5) kemarin. BSI sedang melakukan perbaikan sistem sehingga aplikasi tersebut tidak dapat diakses sementara waktu.
"Pada kesempatan ini kami sampaikan bahwa Bank Syariah Indonesia tengah melakukan maintenance sistem sehingga tidak dapat diakses sementara waktu dan akan kembali ke kondisi normal secepatnya," kata manajemen BSI, Selasa (9/5).
Namun salah satu pengguna twitter yaitu Wahyu Restiafandi dengan username @wahyufandi kesal dengan pernyataan BSI. Menurutnya alasan BSI melakukan perbaikan di jam kerja dan hari kerja tidak masuk akal.
"Bank mana yang mau pakai alasan 'maintenance' di jam kerja dan di hari kerja? Bank daerah atau bahkan BPR tidak akan mungkin beralasan serupa @bankbsi_id," katanya dalam akun pribadinya, dikutip Selasa (9/5).
Dia mengatakan BSI harus menjamin bahwa dana nasabah tetap aman. Bahkan dirinya tak bisa membayangkan nasabah BSI di provinsi Aceh yang hanya mengandalkan BSI sebagai bank utama.
Atas keluhan ini, Corporate Secretary BSI Gunawan Arief Hartoyo mengatakan, layanan BSI sudah pulih secara bertahap pada Selasa ini. Menurutnya, nasabah juga sudah bisa bertransaksi kembali di kantor cabang dan ATM.
"Alhamdulillah, saat ini sekitar 1.200 unit ATM BSI pulih dan secara bertahap kantor-kantor BSI telah kembali beroperasi," kata Gunawan dalam keterangan resmi Selasa (9/5).
Kendati demikian, pihaknya akan memantau perkembangan layanan ini secara berkala. BSI pun meminta maaf kepada para nasabah atas gangguan layanannya.
Pihaknya juga memastikan, dana dan data nasabah tetap aman meski sempat mengalami gangguan. Apabila membutuhkan informasi lebih lanjut, ia meminta agar nasabah menghubungi BSI Call 14040.
Seiring dengan kejadian ini, perdagangan sampai dengan pukul 10.27 WIB, harga saham BRIS ke level Rp 1.755. Sahamnya sempat mengalami koreksi hingga menyentuh level Rp 1.735 per saham. Namun selang berapa waktu, harga saham menguat di level Rp 1.760.
Volume saham yang diperdagangkan tercatat 9,58 juta dengan nilai transaksi Rp 16,73 miliar. Sementara itu, frekuensi perdagangannya tercatat sebanyak 2.057 kali, dengan rentang harga penjualan berkisar Rp 1.735 per saham hingga Rp 1.760 per saham. Sementara kapitalisasi pasarnya yaitu Rp 80,96 triliun.