The Fed Berpeluang Kerek Lagi Suku Bunga, Ini Arah Bunga Kredit BMRI

Dokumentasi Bank Mandiri
Manajemen Bank Mandiri
31/7/2023, 15.55 WIB

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan mengacu kepada arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve dan Bank Indonesia terkait penetapan suku bunga kredit maupun suku bunga pihak ketiga perusahaan di semester kedua tahun  ini.

Hingga Juni 2023, emiten bersandi BMRI ini menetapkan tingkat suku bunga dasar kredit (SBDK) dalam rupiah untuk segmen korporasi 8,05% setiap tahunnya. Lalu, kredit ritel 8,30%, kredit mikro 11,30%. Sedangkan, untuk kredit konsumsi KPR 7,30% dan non KPR sebesar 8,80%. 

The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin sesuai dengan perkiraan pasar. Suku bunga bank sentral Amerika Serikat saat ini berada di level 5,25%-5,5%, tertinggi dalam lebih dari dua dekade terakhir. Sedangkan, dari dalam negeri, Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menilai, berdasarkan proyeksi Office of Chief Economist Bank Mandiri, The Fed masih memiliki ruang menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga penghujung tahun. Sementara, BI diproyeksikan tetap mempertahankan suku bunga di level 5,75% hingga akhir 2023. 

"Perkembangan suku bunga The Fed dan BI akan menjadi pertimbangan kami di dalam menetapkan suku bunga kredit maupun suku bunga pihak ketiga," kata Sigit, dalam konferensi pers kinerja Bank Mandiri Semester I 2023, Senin (31/7).

Selain itu, Bank Mandiri akan mempertimbangkan kondisi likuiditas, mempertimbangkan struktur biaya dana dan juga tingkat persaingan suku bunga di pasar.

Salah satu strategi yang dilakukan untuk menghadapi kompetisi di suku bunga pasar yaitu Bank Mandiri menjaga tingkat dana murah atau current account and saving account (CASA) rasio di level yang cukup tinggi. Sigit memaparkan, pada Juni 2023 Bank Mandiri memiliki CASA ratio di 78% secara bank only. "Kami juga memiliki struktur cost of fund yang cukup rendah," katanya.

Hingga enam bulan pertama tahun ini, Bank Mandiri tercatat menyalurkan kredit secara konsolidasi  senilai Rp 1.272,07 triliun atau tumbuh 11,8% secara tahunan. Pendorong pertumbuhan kredit tersebut terutama berasal dari penyaluran kredit komersial yang meningkat 18,9% yoy menjadi Rp 215,7 triliun. 

Selanjutnya, kredit SME (small medium enterprise) meningkat 11,7% yoy menjadi Rp 72,3 tirliun dan kredit segmen konsumer meningkat sebesar 11,3% yoy menjadi Rp 106 triliun. 

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail