PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyalurkan pembiayaan sindikasi senilai Rp900 miliar kepada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. BSI menjadi satu-satunya bank syariah yang membiayai sindikasi senilai total Rp9 triliun tersebut.
Pembiayaan ini akan digunakan untuk pembangunan Pabrik Pusri-IIIB, yang terdiri dari pabrik amonia dan urea, serta sarana dan prasarana penunjang pengoperasian pabrik. Pabrik ini merupakan proyek revitalisasi untuk menggantikan pabrik lama yang sudah kurang efisien dalam penggunaan energinya.
Kapasitas produksi Pabrik Pusri-IIIB adalah 1.350 ton amonia per hari, atau 445.500 ton per tahun. Untuk produksi pupuk urea, kapasitas produksi pabrik yakni 2.750 ton per hari atau 907.500 ton per tahun.
Direktur Wholesale Transaction Banking BSI Zaidan Novari mengatakan, pembangunan pabrik baru ini dapat meningkatkan produksi pupuk nonsubsidi. “Dengan penyaluran pembiayaan sindikasi ini, BSI berharap dapat berperan aktif dalam peningkatan produksi pangan, hortikultura, dan perkebunan,” kata Zaidan dalam siaran pers, dikutip Sabtu (14/10).
Dengan kucuran pembiayaan ini, Zaidan berharap kinerja pembiayaan segmen wholesale, khususnya ke segmen korporat, dapat lebih terakselerasi.
Sepanjang semester I 2023, BSI mencatat penyaluran pembiayaan wholesale tumbuh 12,28 persen secara tahunan, dengan nilai mencapai Rp63,59 triliun. Dari angka tersebut, pembiayaan untuk segmen korporat tumbuh 12,89 persen secara year-on-year (YoY) dengan nilai sebesar Rp51,86 triliun.
Pembiayaan BSI per Juni 2023 mencapai Rp221,91 triliun, tumbuh 16 persen (YoY). Komposisi pembiayaan terbesar yakni segmen konsumer yang mencapai Rp113,46 triliun, serta pembiayaan korporat mencapai Rp51,86 triliun.