Kalangan analis memperkirakan pertumbuhan kinerja bank digital bakal terus berlanjut hingga akhir tahun ini. Bank yang mampu melakukan integrasi dengan ekosistem memiliki peluang lebih tinggi dalam memenangkan persaingan.
Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana mengatakan sampai Agustus 2023 sejumlah bank berbasis teknologi mampu meningkatkan laba, ditopang oleh ekspansi penyaluran kredit.
Bank yang sudah meraup laba antara lain Bank Jago, Seabank, Allobank, Bank Raya, Amar Bank, dan BCA Digital. Sementara itu, Bank Neo Commerce dan Bank Aladin masih mencatatkan kerugian.
Ringkasan Kinerja Bank Digital sampai Agustus 2023
Bank | Modal Inti* | Kredit | DPK | Laba Bersih |
Bank Jago | 7,06 | 10,61 | 10,41 | 46,93 |
Seabank | 5,18 | 15,45 | 23,43 | 210,80 |
Bank Neo Commerce | 3,26 | 10,80 | 15,12 | -528,62 |
Allo Bank Indonesia | 6,69 | 7,36 | 4,56 | 382,72 |
Bank Raya | 3,23 | 5,49 | 7,28 | 12,31 |
Bank Aladin | 3,00 | 1,93 | 1,48 | -128,29 |
BCA Digital | 3,95 | 4,25 | 8,63 | 13,01 |
*Sumber : Laporan keuangan bank, diolah
Menurut Radit, pencapaian yang diraih bank berbasis teknologi menunjukkan model bisnis digital dengan layanan cabang terbatas cukup berhasil. Namun dia mengingatkan, bank perlu menyiapkan strategi ekspansi yang berkelanjutan dan tetap hati-hati.
"Untuk bisa tumbuh secara berkelanjutan, bank digital harus mampu melakukan integrasi dengan ekosistem," kata dia, Rabu (25/10). Dari data bank digital, yang memiliki ekosistem yang terbilang lengkap adalah Bank Jago dengan Superbank milik Grup Emtek.
Sejak Patrick Walujo menjadi orang nomor satu di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), kolaborasi dengan Bank Jago terlihat makin intensif. Yang teranyar peluncuran GoPay Tabungan, yang memampukan nasabah meningkatkan status GoPay menjadi rekening bank. Fitur anyar ini menjadi pembuka bagi kemitraan yang lebih luas antara keduanya di bisnis finansial, terutama bisnis pinjaman.
Selain dengan ekosistem GOTO, Bank Jago juga menjalin kemitraan strategis dengan Stockbit dan Bibit.ID untuk memudahkan nasabah dalam berinvestasi. Selain itu, Bank Jago memiliki belasan mitra dalam penyaluran kredit sehingga risiko lebih terdiversifikasi.
Berkat kolaborasi dengan ekosistem, Bank Jago mampu menggaet hampir 8 juta nasabah di mana 7,5 juta di antaranya merupakan pengguna Jago App. Per Agustus 2023, jumlah DPK Bank Jago mencapai Rp 10,41 triliun di mana rasio dana murah atau current account saving account (CASA) mencapai 73%.
Ringkasan Kolaborasi Bank Digital dengan Ekosistem
Bank | Partner Utama | Payment(Uang Elektronik) | Pinjaman | Lainnya |
Bank Jago | GoTo | GoPay | GopaylaterKredit PintarBFI FinanceAtome | BibitStockbit |
Seabank | Sea | ShopeePay | SPaylaterSPinjam | - |
BNC | Akulaku | - | Akulaku | |
Allo Bank | CT Corpora, Emtek | - | Allo Paylater | - |
Bank Raya | BRI | LinkAja | Modalkue-FisheryKoinWorks | |
Aladin | Aladin Global Ventures | - | - | Alfamart |
BCA Digital | Grup Djarum | - | ModuitFundtastic | BCA Life |
Superbank | Emtek, Grab | OVO | AmarthaHome Credit | SingtelGrab |
Sumber : Website masing-masing bank, diolah.
Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Aziz menuturkan, dengan rasio CASA di atas 70%, Bank Jago diperkirakan mampu menjaga tingkat biaya dana yang rendah. Hal itu sangat menguntungkan karena di tengah tren suku bunga yang cenderung naik, bank berkode ARTO itu tidak akan turut serta dalam perang bunga untuk menggaet nasabah.
HSBC dalam laporan risetnya menyebut, integrasi dengan ekosistem GoTo bakal menopang pertumbuhan Jago lebih cepat dan meraup dana murah lebih banyak. HSBC juga menaikkan rating dari reduce menjadi Buy dengan target harga 2.250.
Secara umum, berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 12 analis merekomendasikan beli untuk saham ARTO, 2 analis merekomendasikan hold, dan 1 analis menyematkan rating sell.