Sejumlah komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengundurkan diri dari jabatannya. Penyebabnya, para komisaris tersebut masuk ke dalam tim sukses atau timses pasangan calon presiden dan wakil presiden periode 2024-2029.
Direktur Eksekutif Sinergi BUMN Institute Achmad Yunus mengatakan, fenomena ini menjadi bukti jika banyak komisaris BUMN berlatar belakang politik. Menurutnya, pengunduran diri sejumlah komiaris pelat merah merupakan hal yang positif.
"Mundurnya komisaris maupun wakil BUMN tidak berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan perusahaan BUMN," kata Achmad ketika dihubungi Katadata.co.id, Selasa (28/11).
Komisaris yang memilih mundur, dinilai Achmad dapat mengurangi politisasi di lingkungan BUMN. Namun demikian, menurutnya masih begitu banyak petinggi BUMN yang tidak memiliki kesadaran diri untuk mundur, walaupun menjadi pendukung salah satu pasangan capres dan cawapres.
Dirinya turut menyebut begitu banyak individu yang mumpuni untuk menduduki jabatan komisaris di BUMN. Sehingga tidak sulit mencari pengganti para komisaris.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi aturan yang melarang jajaran komisaris maupun direksi untuk berkampanye.
Aturan tersebut tertulis dalam Undang-undang Nomor 7/2017 tentang Pemilihan Umum melarang seorang yang menjabat komisaris BUMN menjadi tim kampanye salah satu calon tertentu dalam kontestasi Pemilihan Umum.
Dalam UU tersebut, pasal 280 ayat 2 huruf d UU Pemilu berbunyi 'pelaksana dan atau tim kampanye dalam kegiatan Kampanye Pemilu dilarang mengikutsertakan direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah.
Berikut daftar komisaris BUMN dan satu wakil menteri yang mengundurkan diri :
- Andi Gani Nena Wea
Mantan Presiden Komisaris PT PP Tbk (PTPP) mengundurkan diri setelah mantap bergabung menjadi Wakil Ketua Umum Tim Pemenangan Nasional atau TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD. - Anggawira
Mantan Presiden Komisaris PT Krakatau Pipe Industries (KPI) juga mengundurkan diri sebab menjadi Wakil Komandan Tim Pemilih Muda atau Fanta di TKN Prabowo Subianto-Gibran. Dirinya juga fokus dalam Relawan Pengusaha Muda Nasional atau Repnas. - Budiman Sudjatmiko
Mantan Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara V atau PTPN V Budiman Sudjatmiko saat ini juga bagian dari anggota Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto-Gibran. - Rosan Roeslani
Rosan Roeslani memilih untuk mundur dari wakil menteri BUMN sekaligus wakil komisaris utama PT Pertamina. Sebab Rosan tengah fokus menjadi ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran. - Muhammad Arief Rosyid Hasan
Muhammad Arief Rosyid Hasan meninggalkan jabatannya sebagai komisaris PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Pengunduran diri ini setelah dirinya memilih untuk menjadi komandan pemilih muda Prabowo Subianto-Gibran. - Eko Sulistyo
Mantan Komisaris PT PLN ini mengundurkan diri dari jabatannya dan tengah fokus menjadi Wakil Ketua TPN Ganjar Pranowo-Mahfud MD.