Pada bulan Januari 2024, pemerintah Indonesia meluncurkan Obligasi Negara Ritel seri ORI025. Obligasi ini ditawarkan dari 29 Januari 2024 hingga 22 Februari 2024.
ORI025 ditawarkan dengan dua tipe produk, yakni ORI025-T3 untuk tenor tiga tahun dengan imbal hasil alais kupon sebesar 6,25% per tahun. Sedangkan ORI025-T6 untuk tenor enam tahun dengan kupon sebesar 6,40% per tahun.
Imbal hasil ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga deposito bank yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan, yang hanya berkisar 3%-4% per tahun. ORI025 juga dikenakan pajak yang lebih rendah dibandingkan deposito. Pajak yang dikenakan pada ORI025 hanya 10%, sedangkan pajak deposito 20%.
Di sisi lain, dengan imbal hasil tetap (fixed rate) yang stabil sampai jatuh tempo, ORI025 dapat menjadi pilihan investasi yang rendah risiko karena 100% aman dijamin negara. Dengan imbal hasil fixed rate, ORI025 dapat memberikan passive income tetap bulanan yang stabil kepada para investor selama 3-6 tahun kedepan.
Head of Marketing Bibit Angie Anandita Tjhatra mengajak para investor untuk membeli ORI025 saat ini. Menurutnya, saat ini merupakan momentum yang tepat karena suku bunga Bank Indonesia (BI) diproyeksi sudah berada di puncak.
“Berinvestasi di instrumen dengan imbal hasil fixed rate dapat menjadi pilihan yang pas. Ketika nanti suku bunga BI diprediksi mulai menurun di semester dua tahun 2024, kupon ORI025 tidak akan turun karena bersifat tetap,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Selasa (30/1).
Selain itu, ORI025 dapat menjadi alternatif masyarakat untuk berinvestasi yang 100% aman dijamin negara sekaligus berkontribusi bagi pembangunan negara.
Pembelian atau pemesanan minimal untuk ORI025-T3 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 5 miliar. Sementara untuk ORI025-T6 adalah Rp 1 juta dan kelipatan Rp 1 juta dengan maksimum Rp 10 miliar.
Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada tanggal 15 April 2024 dan selanjutnya pembayaran kupon akan dilakukan setiap bulan setiap tanggal 15.
Ia pun mengatakan, masyarakat tak perlu khawatir bila ingin mencairkan investasi ORI025 sebelum jatuh tempo. Sebab ORI025 adalah SBN berjenis tradeable yang dapat dijual sebelum jatuh tempo di pasar sekunder, mulai tanggal 16 April 2024. Namun perlu diperhatikan, penjualan ORI025 sebelum jatuh tempo harus tetap melihat ketersediaan pembeli di pasar sekunder.
“Harga jual di pasar sekunder juga mengikuti harga pasar, jadi bisa naik ataupun turun,” ujar Angie.
Dalam hal ini, Bibit bermitra dengan Stockbit Sekuritas untuk mengelola pencatatan dan penyimpanan Rekening Dana Investor SBN milik investor. Nantinya, setelah investor melakukan pembayaran untuk transaksi SBN, investor akan menerima bukti transaksi berupa Bukti Penerimaan Negara (BPN).
Di dalam BPN, terdapat Nomor Tanda Penerimaan Negara (NTPN) yang diterbitkan langsung oleh negara serta menjadi bukti kepemilikan SBN yang dibeli.
Sebagai informasi, pada akhir tahun 2021, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor SBN sebanyak 611 ribu investor. Angkanya kemudian naik menjadi 831 ribu di akhir 2022, dan di akhir 2023 angkanya telah mencapai satu juta investor.