BSI Masuk Top 10 Global Islamic Bank, Lampaui Target Pemerintah

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.
Petugas bank melayani nasabah di Kantor Cabang BSI KC Mayestik, Jakarta, Kamis (28/12/2023). PT Bank Syariah Indonesia Indonesia Tbk (BSI) telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp12,2 triliun untuk melayani kebutuhan transaksi nasabah dimana langkah itu sebagai bagian dari komitmen BSI guna memberikan pelayanan yang optimal dan memastikan ketersediaan likuiditas selama periode 22 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.
Penulis: Ira Guslina Sufa
14/3/2024, 19.34 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar. Capaian itu seiring dengan kenaikan harga saham emiten bersandi BRIS itu yang mendongkrak market cap perseroan mencapai Rp 131,47 triliun atau setara US$8,44 miliar.

Secara global, kapitalisasi pasar BRIS berada di bawah Emirates Islamic Bank US$ 10,38 miliar pada posisi 9 dan Abu Dhabi Islamic Bank US$ 10,94 miliar pada posisi 8 terbesar.  Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan peningkatan BRIS sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81.

Menurut Hery saat ini sektor perbankan terutama Top 4 Banks masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia karena kinerjanya yang stabil.  “Ketika BRIS ternyata memiliki fundamental performance sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor,” ujar Hery seperti dikutip Kamis (14/3). 

Menanggapi kenaikan market cap BSI itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan investor asing semakin percaya terhadap kinerja fundamental perseroan maupun kinerja sahamnya di lantai bursa Indonesia. Hal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.

“Apresiasi investor asing yang merupakan institusi terpercaya di bidang investasi ini adalah sebuah kepercayaan luar biasa bagi BSI,” kata Erick.  

Erick mengatakan, pemerintah sebenarnya menargetkan BSI masuk dalam 10 besar bank syariah dunia berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025. Namun ternyata realisasinya lebih cepat dari perkiraan. Capaian itu menurut Erick membuktikan BSI memiliki resiliensi tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi. 

Dalam skala lebih besar, capaian ini dinilai menjadi pembuktian Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim dengan fundamental kinerja yang tangguh. Dalam setahun terakhir, BSI mencatatkan kinerja positif dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88% (yoy) menjadi Rp5,70 triliun hingga kuartal IV/2023.

Faktor Pendongkrak Sentimen BSI

Kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi.

Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (13/3), saham BRIS dibuka pada level harga Rp2.610 dan ditutup pada Rp2.850 atau naik 9,62%. Dari harga penutupan tersebut, harga saham BRIS telah naik hingga 63,79% jika dihitung sejak awal tahun 2024 (YTD) atau naik 114% dalam satu tahun. 

Dengan level harga BRIS saat ini, target price konsensus para analis di Bloomberg sebesar Rp2.540 telah terlampaui. Di sisi lain, Hery menjelaskan BSI juga terus aktif melakukan kegiatan update kepada investor potensial baik yang sudah maupun yang belum memiliki saham BRIS melalui berbagai kegiatan konferensi dan non-deal roadshow (NDR).

“Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale,” ujar Hery. 

Di segmen retail, BSI terus meningkatkan infrastruktur dan inovasi, dengan penambahan jumlah ATM, EDC, serta perluasan channel digital guna memberikan pelayanan yang lebih baik kepada nasabah. Saat ini BSI telah memiliki lebih dari 1.100 kantor cabang yang tersebar di Indonesia, lebih dari 2.500 mesin ATM, lebih dari 1.200 EDC, dan 86.200 agen laku pandai BSI Smart. 

BSI juga memperkuat layanan digital pada BSI Mobile dengan fitur-fitur yang mumpuni, dalam rangka beyond sharia banking. Selain transfer antar bank, buka rekening secara online, BSI Mobile juga dapat digunakan untuk pengajuan pembiayaan secara online mulai dari pembiayaan gadai emas, cicil emas, mitraguna, dan oto.  

Selain itu, BSI Mobile juga memiliki layanan Islami, transaksi top up wallet, ecommerce, serta pembayaran zakat, infak dan shadaqah (ZISWAF). Di segmen wholesale, BSI baru-baru ini memperkuat layanan digital dengan menghadirkan platform transaction banking. 

Mengacu pada data kepemilikan saham Bloomberg, terdapat beberapa investor asing yang baru-baru ini gencar memborong saham BRIS. Beberapa di antaranya adalah Dimensional Fund Advisors LP, lembaga investasi, yang bermarkas di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS), SEI Investments Co., perusahaan jasa keuangan dari Oaks, Pennsylvania, AS, RWC Partners Ltd, BlackRock Inc serta UBS AG.